Honda Bikers Day tahun ini diselenggarakan di Pantai BOOM
Banyuwangi,HBD kali ini terasa special untuk saya karena kali ini saya bukan
sebagai bikers yang datang dan menikmati acara namun kali ini saya sebagai
panitia,ini sungguh menjadi kehormatan untuk saya.Oktober kemarin pas acara
Gathering blog community ada sosialisasi untuk HBD,setelah acara blog
perwakilan Paguyuban Honda diminta untuk hadir dalam acara sosialisasi lebih
lanjut yang harus kami sounding ke teman teman anggota Paguyuban.Ternyata acara
sosialisasi di Tretes kemarin itu membahas mengenai kepanitiaan HBD,untung saja
waktu itu dari Tulungagung yang mewakili saya dan Mas Yoga karena kebetulan
kami adalah pengurus Paguyuban,jadi ketika diminta untuk mengirim perwakilan 8
orang dari Paguyuban untuk menjadi panitia dengan kualifikasi dari MPM kami
tidak begitu kesulitan.
17
November kita seluruh panitia HBD harus sudah berada di Banyuwangi,apalagi
malam harinya kita harus brief dengan teman-teman dimasing-masing jodesk,saya
kebagian diteam kasir,awalnya cukup g PD untuk berada dikasir mengingat kita
akan menghadapai ribuan orang dan tentu dengan uang yang tidak sedikit.Dan
kasirlah ujung tombak dari kesuksesan acara ini.Berangkat hari selasa pagi naik
bis dari Tulungagung ke Kertosono dan dari kertosono lanjut naik kereta,Sengaja
untuk tidak naik motor karena banyak pertimbangan tentunya,selain SIM saya mati
jujur saya tidak begitu yakin dengan kondisi fisik yang terforsir.Menjadi
panitia tentu tenaga yang dibutuhkan jauh lebih banyak dan setelah acara harus
bergegas pulang untuk urusan pekerjaan.Selasa amalam saya sampai di Satasiun
Karangasem dengan naik kereta Sri Tanjung,naikm jam 12.18 sampai di Karangasem
jam 21.00.Di gerbong yang saya naiki kjebetulan hampir 80% itu bule dan full
passanger,hemmm jadi berasa seperti berada diluar negri karena untuk ngobrol
dengan sesame penumpang kita kudu pake bahasa Inggris.itupun berlaku ditempat
duduk lainnya.hahaha bikin ngakak sendiri kalau ingte karena ini adalah
pengalaman pertama naik publick transportations di Indonesia tapi berasa di
luar negri.Turun di Karangasem niatnya mau ngopi sebentar didepan stasiun
sambil nungguin temen yang ada dikota,ternyata g ada yang nyaut.Ya terpaksa
cari penginapan disekitar stasiun,untung saja warung yang saya singgahi punya
kamar kosong,75rb permalam dan saya ditawari untuk ke Ijen dengan 250rb.Saya
kira itu tidak mahal makannya saya mengiiyakan untuk itu,saya meminta untuk jam
23.30 saya dibangunkan untuk bersiap ke Ijen menikmati blue fire.Saya
sebenarnya sudah mencari informasi untuk ke Ijen lewat internet memang banyak
sekali penawaran disitu,dengan harga 250 sebenarnya agak kemahalan tapi dengan
kondisi yang tidak memungkinkan untuk saya wira-wiri ya sudah saya dealkan
saja.Sesambi menunggu untuk jam berangkat menuju ke Ijen saya istirahat dikamar
untuk sejenak mengembalikan tenaga,karena
pas di Kerata api tidak ada celah untuk beristirahat.23.30 bapak pemilik
homestay dan sekalian driver ojek saya membangunkan untuk bergegas berangkat
menuju Paltuding (pos pendakian Ijen).24.30 kita sampai di Paltuding namun
belum ada pendaki yang memulai pendakian karena untuk masuk kita harus membeli
tiket dengan harga 5rb rupiah untuk wisatawan local dan 150rb untuk wisatawan
asing,dan bukanya pos pembelian tiket itu jam 01.00 WIB.Iya dibuka mulai jam 1
malem itu karena memang pendakian dibuka jam 1 dan maksimal bisa ditutup
sekitar jam 12 siang,itu dikarenakan jam 1 malem asap belerang tidak terlalu
pekat dan wisatawan masih bisa menikmati blue fire.Belum banyak wisatawan yang
datang saya hanya dibarengi oleh 2 rombongan wisatawan local saja,begitu loket
tiket dibuka saya langsung membeli dan berjalan menuju pintu masuk
pendakian,pas membeli tiket sempet kaget sih dengan tariff 5rb dan wisatawan
asing 150rb,selisih dengan kelipatan yang luar biasa menurut saya.Begitu masuk
dipintu masuk pendakian banyak sekali para penambang yang sudah standbye untuk
menawarkan jasa guiding dan troli untuk para pendaki yang mungkin membutuhkan.Untuk
guide wisatawan local mereka hanya menarif 100-200rb menuju kepuncak
Ijen,sedangkan wisatawan asing mereka bisa menarif dua kali lipat wisatawan
local,hahaha itu cukup membuat saya tertawa kagum karena artinya mereka sadar
dengan kebutuhan dan kualitas yang harus mereka persembahkan untuk para
tamunya. Rencana awal sih emang mau jalan sendiri ya,mau mendaki sendiri dan
sengaja untuk langsung masuk biar suasana masih sepi dari para pengunjung.Ditanya
sama petugas kok sendirian aja ya jawabnya tetap iya aja tanpa member alasan,eh
g taunya ada penambang yang nyusul dari belakang dan ngajak saya untuk jalan
bareng dan secara tidak langsung dapet guide gratis,karena penambang itu
biasanya juga menjadi guide untuk local maupun asing,nama beliau adalah pak
Wayan asli dari Banyuwangi,beliau juga biasa menyewakan masker untuk para
pengunjung dengan harga 25-30rb untuk satu masker.Banyak informasi yang saya
dapatkan dari pak Wayan,beliau member tahukan mengenai perjalanan kami kemudian
menjelaskan mengenai foto yang berada dipos bunder atau lebih akrab disapa
kantin,dan beliau juga memjelaskan mengenai jalur turun untuk melihat blue fire
dari dekat.45 menit cukup kami menghabiskan waktuuntuk perjalanan dari pos
Paltuding menuju puncak Ijen dengan jauh kurang lebuh 3km,menurut saya itu
durasi sudah terlalu lama untuk pendakian 3km tapi menurut pak Wayan saya
adalah wisatawan tercepat untuk pendakian 45menit dengan tipe solo travelling.tapi
pas turun ke blue fire pak Wayan tidak ikut turun karena dari situ pak Wayan
harus menawarkan masker untuk para wisatawan yang turun ke blue fire karena
untuk turun ke blue fire memang harus menggunakan masker ini dikarenakan asap
belerang yang berbahaya untuk dihirup manusia,asap pekat yang mampu membuat
kematian untuk siapapun yang menghirupnya terlalu banyak dan untuk siapapun
yang memiliki riwayat sakit asma.Menurut cerita pak Wayan kemarin hari kamis
ada wisatawan yang meninggal karena memiliki riwayat sakit asma dan tidak jujur
kepada petugas sehingga loss control.dan jika terjadi sesuatu diarea kawah ijen
yang akan membantupun juga para penambang yang berada dilokasi.Untuk yang tidak
kuat mendaki bisa menggunakan jasa kereta dorong dengan tariff 800rb untuk
sekali jalan berangkat dan 400rb untuk turunnya,ini dikarenakan kondisi jalan
yang mendaki dan yang mendorong atau menarik kereta harus lebih dari 4 orang.
Dari
puncak Ijen menuju ke blue fire jalannya akan menurun kurang lebih 700m dengan
kontur bebatuan,dan kita harus jeli untuk melihat jalur karena kalau tidak kita
akan tersesat kejalan lain.Karena jalur dan jalan lain itu sama sama berkontur
batu,jadi pilihannya kita harus jeli atau engga kita akan salah jalan dan tidak
dapat sampai ke blu fire.Pas saya turun saya harus benar-benar jeli karena
tidak ad airing iringan rombongan wisatawan lain yang bersamaan dengan saya
hanya ada 2 bule yang bareng dengan saya turun kebawah itupun mereka ada
didepan saya dan mereka juga sempat salah jalan.Sekitar jam 2.30 sudah banyak
wisatawan yang turun,lampu senter yang mulai berkelipan dari puncak membuat
saya merasa tidak nyamaan,saya kira sudah cukup untuk menikmatri blue fire dan
saya putuskan untuk kembali naik kepuncak dan kembali untuk kepos bunder atau
kantin untuk menikmati kopi dan membeli sarapan. Turun dari Ijen sendirian dan
menebar senyum kesemua orang yang berpapasan,mereka bertanya kok sendirian dank
ok sudah turun,malah ada yang mengira kalau saya ini masih perjalanan
naik,turunnya jauh lebih saya buat santai dengan menikmati kabut yang
turun,namun saya tidak terlalu kuat dengan asap belerang yang maunya membuat
kepala saya pusing dan dingin yang lumayan membuat tidak nyaman.Turun dan
sampailah dikantin langsung pesan kopi dan mie,sebenarnya mau pesan nasi tapi
kata si Bapak penjual tidak ada makanan selain mie,ya sudah saya pesan mie saja
dan kopi hitam,saya kira saya akan mendapatkan kopi khas dari Ijen,ternyatan
saya mendapatkan kopi sachet saja.namun karena kodisinya di Gunung kopi
sachetpun sudah memkberi persepsi rasa yang berbeda ke saya.Rasanya jauh lebih
nikmat dan aroma kopinya seperti kopi yang baru dipeting dan dirosting dengan
brewing yang sangat luar biasa.Sempat bertemu dengan para guide local dan juga
wiatawan asing sekitar 1 jam kita berbincang dan saya menghabiskan jkoipi serta
mie saya akhirnya meneruskan perjalanan untuk turun ke pos paltuding.Sekitar
05.30 saya sudah sampai di Paltuding dan
bapak yang mengantar saya sudah menunggu untuk kita kembali lagi ke
homestay.Sebenarnya planning saya setelah dari Ijen mau city tour di Banyuwangi
tapi ketika saya menghubungi teman saya di Banyuwangi ternyata mereka sibuk
semua dan saya g bisa untuk keliling kota,dan pertimbangan lelah yang lumayan
karena tafdi malem bvelum istirahat total ya sudah setelah dari Ijen saya
memutuskan untuk tidur lagi saja.Kebetulan pas di Homestay itu sebelahnya
jualan rujak sekitar jam 9 saya keluar untuk sarapan rujak sayur dan ada teman
yang nayut dan mau untuk menjemput saya,Setelah sarapan ternyata teman saya
belum juga muncul akhirnya saya kembali kekamar dan meneruskan tidur siang.Sampai
jam 3 sore baru teman dari BWI datang dan menjemput saya yaitu mas Aji dari
ketua Honda Banyuwangi,Beliau mengajak 2 teman lain yaitu mas Septian dan m,as
Helmi.Mas Aji tanya saya mau keman ya saya jawab kemana aja yang penting saya
tahu Banyuwangi,akhirnya dia ajak saya untuk ke pantai Bom saja untuk kita
survey lokasi Honda bikers day dan juga persiapan untuk rapat sama mas Ilham
dan mas Faiz.Hingga setelah Magrib satu persatu temen-temen dari panitia
Banyuwangi mulai datang dan preapare untuk rapat.Jam 8 dimulailah meeting dan
saya ikut menjadi menyusup di Honda Banyuwangi.Jam 11 malem belum juga kelar
meetingnya dan saya sudah mulai ngantuk,dan saya putuskan untuk meninggalkan
lokasi rapat dan mencoba untuk mencari kopi untuk melepaskan mata yang mulai
berat.Jam 12an rapat selesai dan mas Aji menawarkan saya untuk mengantar ke
homestay.Setelah sampai di homestay saya langsung tidur dan baru bangun itu jam
8an pagi,namun tidak ada yang bisa mengantar saya ke Bom untuk prepare panitia
HBD.
Bapak
penjaga homestay bersedia untuk mengantarkan saya untuk ke Boom dan saya pun
sangat senang dengan penawaran beliau.Baru sampai dan langsung di mess untuk
panitia,sore hari belum juga rapat koordinasi dimulai hingga akhirnya kita jaln-jalan
dulu kepantai untuk menikmati suasana sore di pantai Bom Banyuwangi.Jam 7 malam
mas Ilham mulai menginfokan digrub untuk kita kumpul di mess untuk koordinasi
masing masing jobdesk,dan saya kebagian kasir dengan coordinator cak Kan.Cak
Kan menjelaskan mengenai teknis kita nanti dibooth,Lumayan riweh tapi harus
tetap konsisten karena nasib kita semua all panitia ada ditangan kasir kata cak
Kan.sekitar 16 orang yang bertugas dikasir dan kami dibagi menjadi 2 shift
yaitu 8 orang pershift.Pas koordinasi malam itu kami tidak begitu ramai,karena
memang kami baru saja bertemu dan kenbal,tiodak ada satupun dari teman kasir
yang saya kenal kecuali cak Kan karena pas rapat di Tretes hanya Cak Kan yang
hadir.Setelah selesai rapat koordinasi kami diijinkan untuk beristirahat dan
kami juga dibagikan id card panitia.Jam 04.00 alarm saya berbunyi sengaja mau
melkihat sunrise dan saya hjuga bergegas menuju pantai,jam 04.30 saya samapai
dipantai dan ternyata matahari sudah tinggi,hanya bisa berfoito namun sedikit
menyesal karena tidak mendapat sunrise.Saya lup[a kalau saya berada di Jawa
paling Timur sehingga harus menyesuaikan dengan waktu tengah.Kembali ke mess
dan mess sudah mulai sepi karena jam 7 memang kami diinfokan untuk langfsung
bersiap,namun saya menunggu komando dari cak Kan ternyata belum juga ada
informasi untuk kita menuju booth masing masing.Hingga saya berjalan menuju
booth dan berkumpul dengan teman-teman yang ada dikasir,mereka sudah berkumpul
dan hanya ada beberapa orang yang belum siap di Kasir.Awalnya kita terbentuk
memang terbagi menjadi 2 shift namun karena kondisi lapangan yang tidak
memungkinkan untuk ditingggal jadi kerja kita ya fun aja,yang penting kita bisa
gentian untuk mandi dan makan,temen-temen kasir sangat kompak dan ramai ini
membuat pekerjaan kita gampang dan tidak tegang,music dari tenda kasir tidak
pernah berhenti ditambah teriakan saya yang membuat ricuh susanan parkir,keren
pokoknya.Beruntung kami yang ada dilokasi registrasi meskipun kondisinya panas
tapi kita tetap mencoba untuk mendinginkan suasana.Makan yang selalu tepat
waktu dengan nasi box dan sore hari selalu gorengan menemani.Jam 02.30 sempat
diberi kesempatan untuk cak Kan saya istirah namun jam 04.00 mas nino harus
membangunkan saya dan membantu untuk kembali kemeja kasir.Subuh itu mulai
ramai,antrian mulai menumpuk dan kami harus menambah meja kasir 1 meja
lagi,jadi yang semula itu hanya 3 meja sekarang harus dengan 4 meja.dan
Alhamdulillah setelah saya bantu antrian bisa kondusif dan music bisa kembali
dibunyikan lagi haha…Sampai sore kasir tidak pernah sepi namun tidak juga
berjubel antrian jadi cukup kondusiflah.Sayapun diberi tugas dari cak Kan dan
mas Ilham untuk memegang mic dan meramaikan sound,ini membuat saya agak risih
karena pada akhirnya saya harus berteman dengan
mic lagi mic lagi.Jam 5 sore sebenarnya regist sudah harus clear atau
ditutup,namun melihat antusias yang masih ramai kita tidak mungkin melakuakn
penutupan.Hingga jam 6 tenda HCID dan Regist manual ditutup baru kita bisa
mulai menjual stiker masuk saja,dantenda kasir tutup jam 20.00 itupun masih
banyak motor yang berdatangan dan memenuhi lapangan regist.sebelum kembali ke
mess cak Kan mengajak kitya untuk berkumpul dulu dan mengabadikan moment
sprcial ini.Dan kami juga bersih bersih bareng untuk tenda kasir
bersama-sama,kompak banget pokoknya,kami buak teman bukan patner namun kami
saudara,perhatian dan segala yang diberikan membuat rasa nyaman tidak akan
mampu terbayarkan dengan apapun juga.Jam 9 kita baru bisa bareng bareng untuk
kembali ke mess,dan kondisi Bom ramenya minta ampun 17rb lebih yang terdata
dikasir dan sekitar 20rb bikers dari seluruh Indonesia memenuhi Lokasi wisata
Bom Banyuwangi,Ini membuat kita yang menjadi Panitia melongo karena kita
membayangkan untuk bisa istirahat dimess namun kenyataan berkata lain,nah dari
itu saya minta nebeng ke mba Imah untuk kembali ke Karangasyem untuk mencari
mess.Sebelum meninggalkan mess kita sempet ke venuew untuk sekedar refresh dari
suasana kasir namun yang terjadi malah saya merasa kurang nyaman,karena
faktanya kita orang hanya melihat orang,untuk berfoto dibooth Honda Bikers Day
2016 saja kita tidak bisa,saki8ng ramainya bikers yang ingin berfoto ditemoat
yang sama.
24.30
saya kembali ke Karangasem untuk beristirahat dan besok pagi harus segera membeli
tiket kerata kembali pulang ke Tulungagung.Sesampai didepan stasiun ternyata
mess sudah penuh dan bapak pemilikpun berusaha untuk mencarikan saya tempat
untuk beristirahat,hingga diberikan saya kamar bekas anakanya untuk
beristirahat.Jam 5 pagi saya bangun dan saya langsung kestasiun untuk mencari
tiket kereta Sri Tanjung,Jam kereta berangkat dari Karangasem 0645 dan saya
kembali kehomestay untuk mandi dan bersiap untuk masuk kestasiun.jam 6.15 saya
sudah bergeggas dan saya mencari ibu dan bapak pemilik homestay dan mereka saya
bayar untuk homestay mereka g mau menerima katanya yang penting saya bisa
istirahat dan mandi saja g usah bayar,katanya saya sudah dianggap seperti
keluarga mereka sendiri,saya malah ditawari untuk sarapan ataupun minum kopi
sejelank.hemmm lagi lagi saya mendapatkan keluarga di tempat saya mbolang
ya,mereka baik banget membuat saya baper untuk meninggalkan Banyuwangi.Dengan
perasaan campur aduk harus kembali ke satsiun naik kereta dan cuss pulang
kampung.7 jam lebih didalem kereta dan segala kenangan indah HBD membuat saya
senyam senyum sendiri didalem kereta.Setelah sampai di Kertosono langsung dapet
ojek dan turun Brakan lanjut naik bis,kondisi bis yang biasa itu ramai
banget,untung ada patas yang lewat dan saya bisa dapet tempat duduk meskipun
dengan harga 3 kali lipat bis biasa ya…tapi gpplah untuk kepentingan kenyamanan
ya itu g seberapa,kan travelling juga butuh itu hahahaha.Dan yang bikin
backpakeran kali ini seru adalah masih kudu jalan kaki 1,5km menuju ke
rumah,hemmm abis naik patas duduk manis dan berAC kudu jalan kaki 1,5km dengan
carier yang lebih berat daripada berangkat.Ok it’s fun guys and so fine kok
tenang aja I’m strong.Yang menyebalkan adalah orang hanya liat saya jalan dan g
mau ngasih tumpangan,mungkin gaya saya terlalu mempesona mereka ya sehingga
mereka g ada niat sekecil apapun untuk menawarkan saya tumpangan hahahaa….hemmm
ya inilah harta dari sebuah perjalanan travelling buakn tujuan but is journey
adalah segalanya,dengan itu kita bisa bercerita dan belajar untuk apapun yang
akan kita hadapi diepan.Happy travelling and