Kemarin hari kamis dapat chat dari
Teteh Uli untuk ikutan travelling di Blitar,dia mengajak untuk minggu cuss
Blitar sama bebrapa teman semedan perang.Yang membuat saya ilfill adalah ketika
dia mengajak mba April dan dia bilang kalo mba April gak mau ikut kalo aku g
oikut,tentu saja itu menjadi pertanyaan besar untuk saya.Tapi sebenarnya saya
sudah paham dengan alasannya si Tante galak (mba April) kenapa dia mau saya
ikut.Alasannya jelas karena foto,dia pingin mendapatkan foto yang bagus dari
kamera dslr.Minggu pagi katanya jam 07.00 berangkat,jam 3 malem mba Uli chat
aku dan dia bilang mba April udah ada dirumahnya.Jam 07.00 aku udah stay di
rumah mba Uli dan mba April masih baru bangun,belum mandi,belum catok rambut
dan banyak belumnya.Setelah mba April selesai mandi dan masih proses menjadi
cantik ternyata kita masih harus menunggu Eka datang.hemm,gak sekali dua kali
mereka giniin aku.Kadang kalau kerja mereka suka professional perkara
waktu,tapi kalau acara begini suka sak karepe dewe.jam 8.10 kita baru berangkat
ke rumah mba Viyan yang sudah masuk kawasan Blitar.Sampai disana ternyata masih
juga menunggu konfirmasi bombom ada dimana dan kita mau kemana.Sambil menunggu
Bombom mba Viyan mengajak kami untuk kesumber mata air yang ada didekat
rumahnya,ceritanya sedang puasa,eh pas liat air jernih dan segernya minta ampun
langsung keceplosan buat nyruput itu air dari dari sumbernya langsung,sampai 3
kali tegukkan belum sadar juga kalo klagi puasa.Jarak sumber mata air dari
rumah mbak Viyan hanya sekitar 100 meter.Baru sadar setelah kembali untuk
pulang kerumah mbak Viyan,pas perjalanan mainan kamera tiba-tiba enggeh kalau
lagi puasa,langsung lari dan bilang ke mba Uli,mba Viyan,Eka,dan mba April kalo
aku kan puasa kok aku tadi minum,mereka malah tertawa puas dan sangat puas.Setelah
sampai dirumah mba Viyan baru Bombom bisa untuk dihubungi.
Bombom sampai dirumah mba Viyan dan
kita berangkat,menggunakan 3 motor,aku sama Bombom,Eka sama mba April,dan mba
Uli sama mba Viyan.Sayangnya g pake Red_jekku,dia lagi parkir cantik di rumah
mba Uli.Tujuan pertama kita adalah Rambut monte,dimana wisata itu berlokasi
didaerah Wlingi,Bombompun merasa kesal dengan kami karena Wlingi sendiripun
merupakan daerah dekat rumahnya.perjalan dari rumah mbak Viyan menuju rambut
monte kurang lebih 1,5 jam.Saat kita hampir sampai didaerah Wlingi tiba-tiba
saya ceck hape dan mba Uli sama mba Viyan masih dibelkang karena ban motornya
bocor.Aku tany mau ditungguin atau gimana dan dia bilang langsung ke Rambut
monte aja nanti ketemu disana,Sampai dirambut monte sudah siang dan sempat
hampir terkena macet didaerah menuju Rambut monte.Motor kami parkir dengan 3rb
per motor dan tiket masuk 2rb perorang.Belum begitu ramai saat kita datang,kita
langsung mencari tempat untuk bombom,eka,dan mba April menggelar makan
siangnya.Sayapun sibuk untuk memasang hammock dan kencan dengan kamera
saya,sayangnya saya g bawa si Can (Canon kesayangan saya),saya bawanya si Con
(Nikon adek saya) jaya feel untuk gambar kurang dapet,emmm kalo orang bilang
gak ada kemistri untuk gambarnya yang dihasilkan gambar kurang hidup.Dengan
menjadi setan mereka bertiga menggoda saya untuk membatalkan puasa saya dan
ikut untuk makan bersama mereka.
Waktu berselang beberapa menit mba
Uli menelpon saya dan menanyakan posisi kita ada dimana,dan dia bersama mba
Viyan pun datang.Begitu sampai mba Uli malah sibuk mau berendam,mba April ribet
untuk ganti baju untuk foto,Eka ribet untuk ganti baju untuk dia bermain
air,mba Vian ribet untuk naik hammock,Bombom masih sibuk dengan makanannya dan
saya sibuk mengabadikan moment mereka awur-awuran.Kapan lagi pelaku wisata
seperti kami berkelakuan seenaknya ditempat wisata kaya gini,biasanya kalaupun
ambil foto pasti kita harus menjada etika didepat tamu ataupun pengunjung yang
lain,maklum kalau pas kerja biasanya pake sragam atau gak id card dan itu
lumayan membuat gerak kita terbatas,hahaha tapi itulah our job,because our job
our life,our job our adventure.Mba Uli,Eka,Bombom,dan mba Viyan bermain
disungai dekat dengan Rambut monte saya dan mba April mencari spot untuk kita
ambil foto.Kostum yang dipakai mba April sih agak g nyaut,apalagi ini dikawasan
wisata daerah ya jadi lumayan menarik perhatian.Dia memakai celana pendek
dengan tampilan hampir seperti rok,baju minim dan topi.Diwisata Rambut monte
banyak sekali muda mudi yang asik berpacaran dimuka umum,namun penampilan kami
dan terutama mba April menjadi perhatian tersendiri untuk mereka.Sempat dibuat
sebal dengan kelakuan Bombom yang meneriki aku dan mba April ketika kita berada
diatas bangunan,Bombom meneriaki kami dengan kata maupun kalimat yang tidak
tidak,ini membuat perhatian pengunjung lain terhadap kami semakin
menjadi-jadi.Kami merasa mental kami benar-benar diuji oleh bom,berjalan
kembali kerumunan mereka kami dengan tertunduk dan mulut ngomel atas ulah
Bombom,itupun mulut Bombom tak henti hentinya berteriak.Setelah kembali
kemereka kami bergegas untuk melanjutkan ke Sumber dandang yang letaknya tidak
jauh dari Rambut monte ini.10 menit berjalan kaki,sampailah di Sumber
dandang,rencananya mereka yang tadi berenang akan melanjutkan untuk berenang
disini,ternyata Sumber dandang ini memiliki kedalaman yang lumayan.Sayapun
bertemu dengan teman saya yaitu konte,dia sedang bersama teman-temannya yang
juga berwisata kemari.Mba Viyan dan Eka berenang dengan bantuan ban,mba Uli
yang kemudian tidak jadi berenang hanya melihat kelakuan mereka berdua yang
aneh ketika berada didalam air.Saya dan mba April menjaga barang dan mba April
sibuk untuk berfoto dan selfi.Waktu semakin sore dan kita putuskan untuk next
destination.
Sirah kencong menjadi destinasi
berikutnya yang akan kita kunjungi,ketika kami bertanya ke pemilik warung yang
ada diSumber dandang akses menuju lokasi masih sulit,dan sangat berbahaya
apabila menggunakan motor.Tidak menunggu lama kami langsung kembali keparkiran
dan beranjak meninggalkan Rambut Monte.20 menit berkendara kami belum menemukan
jalan yang berate,sampai dimulai kami memasuki perkampungan yang semakin
menanjak jalannya,nah mulailah jalanannya rusak.Berbatu dengan kontur yang
tidak rata membuat kami sedikit kesulitan,yang membuat saya sulit saat itu
karena saya harus berkenalan yterlebih dahulu dengan motornya Eka yaitu
N-max,diama N-maxini memiliki body yang besar sedangkan ban atau yang lainnya
masih standart,belum setting untuk adventure.Seketika saya kangen dengan
Rad-jek saya,mungkin kalau pake Red-Jek saya sudah sampai Sirah kencong
terlebih dulu dengan selisih waktu panjang dengan mba April ataupun mba
Viyan.Eka pun saya bonceng terasa tegangnya sampai motor berasa berat
sekali.Awalnya mba April dibonceng Bombom namun lama kelamaan mba April berasa
kurang nyaman karena Bombom terlihat sekali tidak mampu menghandle
motornya,digantilah mba April yang membonceng dan Bombom yang
dibonceng.Walaupun jalan sulit tapi emang dasarnya kita adalah orang sowak ya
jadilah perjalanan terjal dengan penuh tawa dan keseruan,G bakal lupa deh
dengan orang-orang kaya ini.45 Perjalanan sampailah kita di kawasan perkebunan
the Sirah Kencong.Pemandangan yang disuguhkan sangat istimewa kalau kata
boncengers saya sih seperti di lembang
Bnadung ya,setidaknya saya sudah tahu gambaran di Lembang itu seperti apa dan
saya jadi mikir jangan kesana dulu ahahha.Hutan pinus yang mengelilingi kebun
the yang masih lebat dan belum terlihat rumah rumah disekitarnya ini adalah
bonus yang kami dapatkan.Masuk kawasan Sirah kencong waktu sudah sore kami harus segera bergegas karena mendung pun
juga mengincar.Sampainya disana kami parkir dan langsung naik kekebun untuk
mengambil banyak gambar,hanya mengambil gambar dan belum sempat menikmati.30
Menit kita berada di kebun dan kami harus segera kembali turtun kekota sebelum
malam datang,jalanan yang harus kami lewati masih panjang dengan kondisi jalan
yang belum baik.Sebelum beranjak dari kebun the mba Uli,mba Viyan,dan Eka
mengajak untuk membeli the terlebih dahulu,sehingga kami diarahkan petugas
parkir untuk kesalah satu warung warga yang menjual produk the olahan asli
Sirah Kencong.Awalnya saya hanya mengatar mereka dan tidak enyah dari
motor,helmpun tidak saya lepas,tiba-tiba mata saya tertuju dengan tulisan “kopi
luwak”.Tulisan itu berada diwarung sebelah dari teman-teman saya membeli
the.sambil menunggu mereka membeli the saya turun dari motor dan langsung
menghampiri warung tersebut.Saya tanya keibu penjaga warung “bu,permisi apa ada
olahan kopi asli sini?ada kopi luwak ya bu? Dan ibunya menjawab “ada mba”
,”saya bisa lihat dan mencium baunya bu,” kemudian saya dikasih tunjuk
kopinya,ada yang sudah menjadi bubuk kopi dan ada yang masih berbentuk
biji,untuk yang sudah menjadi bubuk kopi perbungkusnya 11rb per 100gram,untuk
yang masih berbentuk biji juga ada tapi mohon maaf saya lupa
harganya.”Gorengnya ini gimana bu?” “ya digorengnya ya masih manual mba,pake
kreweng” saya nyaut “luwaknya liar atau sudah kangdangan bu?” ibunya menjawab
tegas “masih liar mba,setiap pagi kita ambil biji kopi dikebun setelah itu kita
proses sampai bersih baru digoreng” ,dengan rosting yang masih tradisional dan
dihasilkan dari luwak liar ini membuat kopi sirah kencong memiliki taste yang
kuat.Insting luwak liar yang kuat mempengaruhi rasa.Arabica adalah jenis kopi
yang saya beli.Selesai membeli kopi dan the kami lanjutkan langsung menuju
kota,baru ditengah perjalanan maghrib tiba.Mba April yang ada didepan mengajak
kami untuk minggir dan memberikan kesempatan kepada kami yang berpuasa untuk
membatalkan puasa.Walupun terkenal galak,judes,dan mnyebalkan tapi dialah yang
paling care dengan teman-temannya.Begitu sampai diBlitar kota rencananya kami
akan ngopi di Gelatto,tetapi waktu tidak berpihak kekita.Gelatto penuh
sesak,dan tidak ada tempat lain yang recomen untuk kita ngopi.Lanjut pulang
kerumah mba Viyan,Sesampai dirumah mba Viyan Bombom mengambil motor.Mba April
boncengan sama mba Uli dan Bombom sama Eka dan saya kembali menjomblo hahaha.Sampainya
di mba Uli sambil nunggu bBombom dan eka kita santai sejenak,setelah Eka dan
Bombom datang Ekan langsung mengambil motor,sayapun demikian dan kita
pulang.selesai deh
BalasHapusartikel yang bagus gan