Alfi Thoyyibah L

Journey

Journey of Pathok Gebang

1 comment



                Awal September sepertinya waktu yang tepat untuk melepas penat setelah melewati Agustus dengan penuh perjuangan.Pantai selatan menjadi pilihan denstinasi saya,bukan pantai Sine melainkan Pathok Gebang dimana yang dicari adalah cerita sebuah perjalanan.Berangkat dari rumah jam 7 pagi bersama dengan mas Yoga,Rizki,dan Takul kita on the way beach.Jalur Pantai Sine menjadi pilihan kita,tidak menyebrang sungai dengan perahu warga namun kita menerabas sugai dengan motor kita langsung,untuk menuju sungai kita harus melewati kebun warga,kondisi jalan yang licin karena terguyur hujan membuat kita kesuhan untuk mengendalikan laju motor,sampai dipenyebrangan sungai yang pertama yang biasa kita lewati ternyata air terlampau tinggi dan jelas motor kita akan tenggelam untuk melewatinya.Kita cari opsi penyebrangan yang lain,kita susuri sungai dan kita coba setiap penyebrangan yang biasa dipakai warga.Akhirnya ada 1 penyebrangan yang dangkal,namun untuk motor turun kesungai harus diangkat agar ban tidak tertanam dipasir sungai.Sebelum meninggalkan sungai kita sempatkan sebentar saja untuk sekedar mencuci kaki dan bermain air.
                Lanjut perjalanan menuju Pantai Sanggar,sebelum kita masuk keportal dan masuk keperkampungan kita sempat dimintai informasi oleh warga yang akan menyebrang kePantai Sine mengenai kondisi jalan dan sungai,karena tadi malam memang terjadi hujan lebat sehingga mereka khawatir sungai meluap dan mereka tidak bisa untuk melewatinya.Jalanan menuju ke Sanggarpun cukup sulit dengan kondisi jalan basah dan licin,sampai portal kita membayar seikhlasnya dikotak yang sudah disediakan warga.Menurut informasi uang hasil portal akan digunakan untuk memperbaiki jalan menuju ke Pantai,sampai saat ini kami mengunjungi pantai Sanggar Alhamdulillah memiliki prospek yang baik.Sedikit demi sedikit jalan setapak yang dulu jauh lebih sulit sekarang sudah lebih baik dengan dicor dan diperlebar sedikit,namun kita harus tetap hati hati karena jalanan menuju pantai ini cukup sempit dengan lebar kurang lebih 1 meter.Kiri jurang dan pasti kanan adalah tebing,tebingnyapun bukan batu melainkan tanah jadi ketika hujan sangat rawan untuk longsor.Hampir 80% hutan di Tulungagung ini sudah gundul dan berubah menjadi lahan pertanian,pengelolaannya bukan terasiring melainkan teras miring.Tidak ada akar yang menahan laju air yang turun,sehingga tanahpun tergerus apalagi jenis tanahnya yang gempur.20 menit perjalanan sampailah kita di pantai Sanggar,sesampainya disana kita parkir dan sarapan.Ngopi menjadi hal yang tidak bisa kita lewati,selesai itu kita langsung lanjutkan  dengan berjalan kaki menuju ke pantai Patjok gebang.Naik turun gunung menjadi pemandangan menarik untuk perjalanan kita,menurut informasi warga di Sanggar perjalanan menuju Pathok Gebang kurang lebih 1 jam.Cuaca yang panas tidak menyurutkan kita untuk berjalan menyusuri ladang dan hutan,sempat kesulitan mencari jalur ke Pathok gebang sampai harus berjalan bolak balik mencari jalur namun akhirnya kita bisa lanjut dan sampailah kita di Pathok gebang.Perjalanan kita memakan waktu kurang lebih 1,5 jam.

                Sampah yang menggunung dibibir pantai,pemancing,dan beberapa pengunjung menjadi figuran pemandangan.Bisa dikatakan masih alami,namun dengan adanya sampah dari laut yang menepi ke pantai membuat pemandangan jauh lebih menyedihkan.Laut selatan dengan bentuk pantai dari teluk membuat sampah berkumpul dan menggunung,hampir semua sampah adalah sampah plastic dan beberapa sterovom,jelas sangat merugikan dengan adanya sampah.Kita langsung mencari tempat untuk berteduh,terik matahari seperti mengancam keberadaan kita.Ombak yang  menerjang karang tentu saja menjadi hal menarik untuk kita.Meletakkan barang bawaan dipinggir karang dan flysheetpun dipasang untuk melindungi dari terik dan kamera disiapkuan.Menunggu ombak datang dengan kamera yang standby menjepret moment membuat suasanan semakin seru karena cukup lama untuk mendapat moment ombak besat dan kemudian muncrat kepermukaan.1,5 jam cukup untuk kita seru-seruan di Pathok gebang,dan kita harus bergegas untuk pulang mumpung matahari masih tampak.Jalur pulang yang kita ambil bukan jalur kita berangkat,untuk jalur pulang menurut warga adalah jalur yang biasa dilewati oleh motor.Benar saja ketika kita berjalan kembali ke Pantai Sanggar kita berpapasan dengan beberapa motor,namun motor mereka memang motor yang sudah disetting sedemikian rupa untuk menghadapi medan seperti jalur menuju Pathok gebang ini.1 jam oerjalanan pulang dan sampailah diparkiran pantai Sanggar.Sesampai disanggar kita melepas lelah sebentar dengan memesan minum.Usai dari Sanggar kita langsung bergegas untuk kembali pulang dan mampir sebentar di pantai Sine untuk menambah asupan gizi dengan makan ikan asap mak Marem.Sekitar Maghrib kita baru sampai di Tulungagung kota,dan kitapun berpisah untuk pulang kerumah-masing masing.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

1 komentar: