Sekitar 5 bulan yang lalu ketika saya jalan dengan teman
saya diPantai Sine kami ngobrol tentang problematika wisata diTulungagung
karena kita melihat dari sisi dampak positif dan negative tiba-tiba kita
memiliki satu pemikiran yaitu kita buat jurnalis tentang perjalanan.Melihat
dari basic kita sebagai anak motor,kita berfikir untuk membuat konsep
perjalanan yang mengupas suatu daerah wisata tetapi kita tidak meninggalkan
identitas kita sebagai pecinta motor,jurnalistik dalam bentuk video yang
nantinya akan kita manfaatkan social media dengan mengungahnya difacebook dan
youtube.Dari ide gila yang spontanitas ini tercetuslah nama “JEJAK RIDER
KARTINI TULUNGAGUNG”,kenapa Jejak?karena kita ingin jurnalistik kita akan
memberikan bekas positif kesemua orang,Rider?karena seperti yang saya bilang
diatas kita basiknya adalah pecinta motor,Kartini?karena nantinya yang akan
menjadi tokoh utama sebagai penyambung lidah netizen dengan
masyarakat,Tulungagung?karena yang akan kita kupas adalah Kabupaten kebanggaan
kami.Tujuan dari adanya JRKT (Jejak Rider Kartini Tulungagung) ini jelas yakni
mengupas habis dampak positif dan negative suatu objek wisata dan juga
mengangkat/mengeksplore objek wisata tersebut agar orang diluar Tulungagung
tahu bahwa kami memiliki tempat wisata yang wajib dikunjungi ketika berkunjung
ke Tulungagung.Kita mengkonsep JRKT ini bukan untuk menjadi jurnalistik profil
saya ,tetapi kita mengkonsep untuk semua cewek Tulungagung yang mau meluangkan
waktunya untuk belajar kekayaan kita sendiri,waktu yang kita minta tentu saja
tidak sehari dua jhari tetapi berbulan-bulan bahkan bisa saja bertahun-tahun
karena konsep kita berkelanjutan dan berprospek untuk semakin baik
kedepan,tetapi ketika kita mencoba untuk menjelaskan maksut JRKT ini kepada
orang yang hanya minat berwisata tanpa memiliki niat untuk menggembangkan
daerahnya dan minat untuk belajar penjelasan kita hanya Cuma-Cuma saja.Sempat
ada orang yang bertanya kenapa hanya saya saja yang berjalan diJRKT dan dia
juga berfikiran bahwa JRKT ini ada pendanaan dari dinas terkait,jujur saja saya
merasa sangat kecewa karena mereka menilai hasil karya kami dari segi
materi,mereka mengaanggap kita mendapatkan income dari kegiatan JRKT
ini.Kemudian setelah dijelaskan kenapa hanya saya yang mau berjalan dan masih
bertahan sampai saat ini dia diam dan tidak bisa berkomentar.Kita menjalankan
program ini dari hati,modal kita hanya semangat dan tekat,pendanaan kita
pas-pasan,ada uang bensin saja kita akan jalan,tidak ada niat sedikitpun untuk
menjadikan JRKT ini bahan untuk mencari keuntungan pribadi.Tetapi jika suatu
saat JRKT ini menjadi perhatian
Pemerintah terkait tentu kita tidak memungkiri suatu pendanaan tetapi
pendaan ini nanti juga akan dikelola sesuai dengan komitmen kita membuat
program jurnalistik ini.Untuk kalian yang ingin tahu sampai mana JRKT berjalan
silahkan like fanspage kami Jejak Rider Kartini Tulungagung dan video di
youtube “tulungagung story” …. Atau bisa fillow IG saya alfi_toyeb
0 komentar:
Posting Komentar