Alfi Thoyyibah L

Journey
Honda Bikers Day tahun ini diselenggarakan di Pantai BOOM Banyuwangi,HBD kali ini terasa special untuk saya karena kali ini saya bukan sebagai bikers yang datang dan menikmati acara namun kali ini saya sebagai panitia,ini sungguh menjadi kehormatan untuk saya.Oktober kemarin pas acara Gathering blog community ada sosialisasi untuk HBD,setelah acara blog perwakilan Paguyuban Honda diminta untuk hadir dalam acara sosialisasi lebih lanjut yang harus kami sounding ke teman teman anggota Paguyuban.Ternyata acara sosialisasi di Tretes kemarin itu membahas mengenai kepanitiaan HBD,untung saja waktu itu dari Tulungagung yang mewakili saya dan Mas Yoga karena kebetulan kami adalah pengurus Paguyuban,jadi ketika diminta untuk mengirim perwakilan 8 orang dari Paguyuban untuk menjadi panitia dengan kualifikasi dari MPM kami tidak begitu kesulitan.
                17 November kita seluruh panitia HBD harus sudah berada di Banyuwangi,apalagi malam harinya kita harus brief dengan teman-teman dimasing-masing jodesk,saya kebagian diteam kasir,awalnya cukup g PD untuk berada dikasir mengingat kita akan menghadapai ribuan orang dan tentu dengan uang yang tidak sedikit.Dan kasirlah ujung tombak dari kesuksesan acara ini.Berangkat hari selasa pagi naik bis dari Tulungagung ke Kertosono dan dari kertosono lanjut naik kereta,Sengaja untuk tidak naik motor karena banyak pertimbangan tentunya,selain SIM saya mati jujur saya tidak begitu yakin dengan kondisi fisik yang terforsir.Menjadi panitia tentu tenaga yang dibutuhkan jauh lebih banyak dan setelah acara harus bergegas pulang untuk urusan pekerjaan.Selasa amalam saya sampai di Satasiun Karangasem dengan naik kereta Sri Tanjung,naikm jam 12.18 sampai di Karangasem jam 21.00.Di gerbong yang saya naiki kjebetulan hampir 80% itu bule dan full passanger,hemmm jadi berasa seperti berada diluar negri karena untuk ngobrol dengan sesame penumpang kita kudu pake bahasa Inggris.itupun berlaku ditempat duduk lainnya.hahaha bikin ngakak sendiri kalau ingte karena ini adalah pengalaman pertama naik publick transportations di Indonesia tapi berasa di luar negri.Turun di Karangasem niatnya mau ngopi sebentar didepan stasiun sambil nungguin temen yang ada dikota,ternyata g ada yang nyaut.Ya terpaksa cari penginapan disekitar stasiun,untung saja warung yang saya singgahi punya kamar kosong,75rb permalam dan saya ditawari untuk ke Ijen dengan 250rb.Saya kira itu tidak mahal makannya saya mengiiyakan untuk itu,saya meminta untuk jam 23.30 saya dibangunkan untuk bersiap ke Ijen menikmati blue fire.Saya sebenarnya sudah mencari informasi untuk ke Ijen lewat internet memang banyak sekali penawaran disitu,dengan harga 250 sebenarnya agak kemahalan tapi dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk saya wira-wiri ya sudah saya dealkan saja.Sesambi menunggu untuk jam berangkat menuju ke Ijen saya istirahat dikamar untuk sejenak mengembalikan tenaga,karena  pas di Kerata api tidak ada celah untuk beristirahat.23.30 bapak pemilik homestay dan sekalian driver ojek saya membangunkan untuk bergegas berangkat menuju Paltuding (pos pendakian Ijen).24.30 kita sampai di Paltuding namun belum ada pendaki yang memulai pendakian karena untuk masuk kita harus membeli tiket dengan harga 5rb rupiah untuk wisatawan local dan 150rb untuk wisatawan asing,dan bukanya pos pembelian tiket itu jam 01.00 WIB.Iya dibuka mulai jam 1 malem itu karena memang pendakian dibuka jam 1 dan maksimal bisa ditutup sekitar jam 12 siang,itu dikarenakan jam 1 malem asap belerang tidak terlalu pekat dan wisatawan masih bisa menikmati blue fire.Belum banyak wisatawan yang datang saya hanya dibarengi oleh 2 rombongan wisatawan local saja,begitu loket tiket dibuka saya langsung membeli dan berjalan menuju pintu masuk pendakian,pas membeli tiket sempet kaget sih dengan tariff 5rb dan wisatawan asing 150rb,selisih dengan kelipatan yang luar biasa menurut saya.Begitu masuk dipintu masuk pendakian banyak sekali para penambang yang sudah standbye untuk menawarkan jasa guiding dan troli untuk para pendaki yang mungkin membutuhkan.Untuk guide wisatawan local mereka hanya menarif 100-200rb menuju kepuncak Ijen,sedangkan wisatawan asing mereka bisa menarif dua kali lipat wisatawan local,hahaha itu cukup membuat saya tertawa kagum karena artinya mereka sadar dengan kebutuhan dan kualitas yang harus mereka persembahkan untuk para tamunya. Rencana awal sih emang mau jalan sendiri ya,mau mendaki sendiri dan sengaja untuk langsung masuk biar suasana masih sepi dari para pengunjung.Ditanya sama petugas kok sendirian aja ya jawabnya tetap iya aja tanpa member alasan,eh g taunya ada penambang yang nyusul dari belakang dan ngajak saya untuk jalan bareng dan secara tidak langsung dapet guide gratis,karena penambang itu biasanya juga menjadi guide untuk local maupun asing,nama beliau adalah pak Wayan asli dari Banyuwangi,beliau juga biasa menyewakan masker untuk para pengunjung dengan harga 25-30rb untuk satu masker.Banyak informasi yang saya dapatkan dari pak Wayan,beliau member tahukan mengenai perjalanan kami kemudian menjelaskan mengenai foto yang berada dipos bunder atau lebih akrab disapa kantin,dan beliau juga memjelaskan mengenai jalur turun untuk melihat blue fire dari dekat.45 menit cukup kami menghabiskan waktuuntuk perjalanan dari pos Paltuding menuju puncak Ijen dengan jauh kurang lebuh 3km,menurut saya itu durasi sudah terlalu lama untuk pendakian 3km tapi menurut pak Wayan saya adalah wisatawan tercepat untuk pendakian 45menit dengan tipe solo travelling.tapi pas turun ke blue fire pak Wayan tidak ikut turun karena dari situ pak Wayan harus menawarkan masker untuk para wisatawan yang turun ke blue fire karena untuk turun ke blue fire memang harus menggunakan masker ini dikarenakan asap belerang yang berbahaya untuk dihirup manusia,asap pekat yang mampu membuat kematian untuk siapapun yang menghirupnya terlalu banyak dan untuk siapapun yang memiliki riwayat sakit asma.Menurut cerita pak Wayan kemarin hari kamis ada wisatawan yang meninggal karena memiliki riwayat sakit asma dan tidak jujur kepada petugas sehingga loss control.dan jika terjadi sesuatu diarea kawah ijen yang akan membantupun juga para penambang yang berada dilokasi.Untuk yang tidak kuat mendaki bisa menggunakan jasa kereta dorong dengan tariff 800rb untuk sekali jalan berangkat dan 400rb untuk turunnya,ini dikarenakan kondisi jalan yang mendaki dan yang mendorong atau menarik kereta harus lebih dari 4 orang.
                Dari puncak Ijen menuju ke blue fire jalannya akan menurun kurang lebih 700m dengan kontur bebatuan,dan kita harus jeli untuk melihat jalur karena kalau tidak kita akan tersesat kejalan lain.Karena jalur dan jalan lain itu sama sama berkontur batu,jadi pilihannya kita harus jeli atau engga kita akan salah jalan dan tidak dapat sampai ke blu fire.Pas saya turun saya harus benar-benar jeli karena tidak ad airing iringan rombongan wisatawan lain yang bersamaan dengan saya hanya ada 2 bule yang bareng dengan saya turun kebawah itupun mereka ada didepan saya dan mereka juga sempat salah jalan.Sekitar jam 2.30 sudah banyak wisatawan yang turun,lampu senter yang mulai berkelipan dari puncak membuat saya merasa tidak nyamaan,saya kira sudah cukup untuk menikmatri blue fire dan saya putuskan untuk kembali naik kepuncak dan kembali untuk kepos bunder atau kantin untuk menikmati kopi dan membeli sarapan. Turun dari Ijen sendirian dan menebar senyum kesemua orang yang berpapasan,mereka bertanya kok sendirian dank ok sudah turun,malah ada yang mengira kalau saya ini masih perjalanan naik,turunnya jauh lebih saya buat santai dengan menikmati kabut yang turun,namun saya tidak terlalu kuat dengan asap belerang yang maunya membuat kepala saya pusing dan dingin yang lumayan membuat tidak nyaman.Turun dan sampailah dikantin langsung pesan kopi dan mie,sebenarnya mau pesan nasi tapi kata si Bapak penjual tidak ada makanan selain mie,ya sudah saya pesan mie saja dan kopi hitam,saya kira saya akan mendapatkan kopi khas dari Ijen,ternyatan saya mendapatkan kopi sachet saja.namun karena kodisinya di Gunung kopi sachetpun sudah memkberi persepsi rasa yang berbeda ke saya.Rasanya jauh lebih nikmat dan aroma kopinya seperti kopi yang baru dipeting dan dirosting dengan brewing yang sangat luar biasa.Sempat bertemu dengan para guide local dan juga wiatawan asing sekitar 1 jam kita berbincang dan saya menghabiskan jkoipi serta mie saya akhirnya meneruskan perjalanan untuk turun ke pos paltuding.Sekitar 05.30 saya sudah sampai di Paltuding dan  bapak yang mengantar saya sudah menunggu untuk kita kembali lagi ke homestay.Sebenarnya planning saya setelah dari Ijen mau city tour di Banyuwangi tapi ketika saya menghubungi teman saya di Banyuwangi ternyata mereka sibuk semua dan saya g bisa untuk keliling kota,dan pertimbangan lelah yang lumayan karena tafdi malem bvelum istirahat total ya sudah setelah dari Ijen saya memutuskan untuk tidur lagi saja.Kebetulan pas di Homestay itu sebelahnya jualan rujak sekitar jam 9 saya keluar untuk sarapan rujak sayur dan ada teman yang nayut dan mau untuk menjemput saya,Setelah sarapan ternyata teman saya belum juga muncul akhirnya saya kembali kekamar dan meneruskan tidur siang.Sampai jam 3 sore baru teman dari BWI datang dan menjemput saya yaitu mas Aji dari ketua Honda Banyuwangi,Beliau mengajak 2 teman lain yaitu mas Septian dan m,as Helmi.Mas Aji tanya saya mau keman ya saya jawab kemana aja yang penting saya tahu Banyuwangi,akhirnya dia ajak saya untuk ke pantai Bom saja untuk kita survey lokasi Honda bikers day dan juga persiapan untuk rapat sama mas Ilham dan mas Faiz.Hingga setelah Magrib satu persatu temen-temen dari panitia Banyuwangi mulai datang dan preapare untuk rapat.Jam 8 dimulailah meeting dan saya ikut menjadi menyusup di Honda Banyuwangi.Jam 11 malem belum juga kelar meetingnya dan saya sudah mulai ngantuk,dan saya putuskan untuk meninggalkan lokasi rapat dan mencoba untuk mencari kopi untuk melepaskan mata yang mulai berat.Jam 12an rapat selesai dan mas Aji menawarkan saya untuk mengantar ke homestay.Setelah sampai di homestay saya langsung tidur dan baru bangun itu jam 8an pagi,namun tidak ada yang bisa mengantar saya ke Bom untuk prepare panitia HBD.
                Bapak penjaga homestay bersedia untuk mengantarkan saya untuk ke Boom dan saya pun sangat senang dengan penawaran beliau.Baru sampai dan langsung di mess untuk panitia,sore hari belum juga rapat koordinasi dimulai hingga akhirnya kita jaln-jalan dulu kepantai untuk menikmati suasana sore di pantai Bom Banyuwangi.Jam 7 malam mas Ilham mulai menginfokan digrub untuk kita kumpul di mess untuk koordinasi masing masing jobdesk,dan saya kebagian kasir dengan coordinator cak Kan.Cak Kan menjelaskan mengenai teknis kita nanti dibooth,Lumayan riweh tapi harus tetap konsisten karena nasib kita semua all panitia ada ditangan kasir kata cak Kan.sekitar 16 orang yang bertugas dikasir dan kami dibagi menjadi 2 shift yaitu 8 orang pershift.Pas koordinasi malam itu kami tidak begitu ramai,karena memang kami baru saja bertemu dan kenbal,tiodak ada satupun dari teman kasir yang saya kenal kecuali cak Kan karena pas rapat di Tretes hanya Cak Kan yang hadir.Setelah selesai rapat koordinasi kami diijinkan untuk beristirahat dan kami juga dibagikan id card panitia.Jam 04.00 alarm saya berbunyi sengaja mau melkihat sunrise dan saya hjuga bergegas menuju pantai,jam 04.30 saya samapai dipantai dan ternyata matahari sudah tinggi,hanya bisa berfoito namun sedikit menyesal karena tidak mendapat sunrise.Saya lup[a kalau saya berada di Jawa paling Timur sehingga harus menyesuaikan dengan waktu tengah.Kembali ke mess dan mess sudah mulai sepi karena jam 7 memang kami diinfokan untuk langfsung bersiap,namun saya menunggu komando dari cak Kan ternyata belum juga ada informasi untuk kita menuju booth masing masing.Hingga saya berjalan menuju booth dan berkumpul dengan teman-teman yang ada dikasir,mereka sudah berkumpul dan hanya ada beberapa orang yang belum siap di Kasir.Awalnya kita terbentuk memang terbagi menjadi 2 shift namun karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan untuk ditingggal jadi kerja kita ya fun aja,yang penting kita bisa gentian untuk mandi dan makan,temen-temen kasir sangat kompak dan ramai ini membuat pekerjaan kita gampang dan tidak tegang,music dari tenda kasir tidak pernah berhenti ditambah teriakan saya yang membuat ricuh susanan parkir,keren pokoknya.Beruntung kami yang ada dilokasi registrasi meskipun kondisinya panas tapi kita tetap mencoba untuk mendinginkan suasana.Makan yang selalu tepat waktu dengan nasi box dan sore hari selalu gorengan menemani.Jam 02.30 sempat diberi kesempatan untuk cak Kan saya istirah namun jam 04.00 mas nino harus membangunkan saya dan membantu untuk kembali kemeja kasir.Subuh itu mulai ramai,antrian mulai menumpuk dan kami harus menambah meja kasir 1 meja lagi,jadi yang semula itu hanya 3 meja sekarang harus dengan 4 meja.dan Alhamdulillah setelah saya bantu antrian bisa kondusif dan music bisa kembali dibunyikan lagi haha…Sampai sore kasir tidak pernah sepi namun tidak juga berjubel antrian jadi cukup kondusiflah.Sayapun diberi tugas dari cak Kan dan mas Ilham untuk memegang mic dan meramaikan sound,ini membuat saya agak risih karena pada akhirnya saya harus berteman dengan  mic lagi mic lagi.Jam 5 sore sebenarnya regist sudah harus clear atau ditutup,namun melihat antusias yang masih ramai kita tidak mungkin melakuakn penutupan.Hingga jam 6 tenda HCID dan Regist manual ditutup baru kita bisa mulai menjual stiker masuk saja,dantenda kasir tutup jam 20.00 itupun masih banyak motor yang berdatangan dan memenuhi lapangan regist.sebelum kembali ke mess cak Kan mengajak kitya untuk berkumpul dulu dan mengabadikan moment sprcial ini.Dan kami juga bersih bersih bareng untuk tenda kasir bersama-sama,kompak banget pokoknya,kami buak teman bukan patner namun kami saudara,perhatian dan segala yang diberikan membuat rasa nyaman tidak akan mampu terbayarkan dengan apapun juga.Jam 9 kita baru bisa bareng bareng untuk kembali ke mess,dan kondisi Bom ramenya minta ampun 17rb lebih yang terdata dikasir dan sekitar 20rb bikers dari seluruh Indonesia memenuhi Lokasi wisata Bom Banyuwangi,Ini membuat kita yang menjadi Panitia melongo karena kita membayangkan untuk bisa istirahat dimess namun kenyataan berkata lain,nah dari itu saya minta nebeng ke mba Imah untuk kembali ke Karangasyem untuk mencari mess.Sebelum meninggalkan mess kita sempet ke venuew untuk sekedar refresh dari suasana kasir namun yang terjadi malah saya merasa kurang nyaman,karena faktanya kita orang hanya melihat orang,untuk berfoto dibooth Honda Bikers Day 2016 saja kita tidak bisa,saki8ng ramainya bikers yang ingin berfoto ditemoat yang sama.
                24.30 saya kembali ke Karangasem untuk beristirahat dan besok pagi harus segera membeli tiket kerata kembali pulang ke Tulungagung.Sesampai didepan stasiun ternyata mess sudah penuh dan bapak pemilikpun berusaha untuk mencarikan saya tempat untuk beristirahat,hingga diberikan saya kamar bekas anakanya untuk beristirahat.Jam 5 pagi saya bangun dan saya langsung kestasiun untuk mencari tiket kereta Sri Tanjung,Jam kereta berangkat dari Karangasem 0645 dan saya kembali kehomestay untuk mandi dan bersiap untuk masuk kestasiun.jam 6.15 saya sudah bergeggas dan saya mencari ibu dan bapak pemilik homestay dan mereka saya bayar untuk homestay mereka g mau menerima katanya yang penting saya bisa istirahat dan mandi saja g usah bayar,katanya saya sudah dianggap seperti keluarga mereka sendiri,saya malah ditawari untuk sarapan ataupun minum kopi sejelank.hemmm lagi lagi saya mendapatkan keluarga di tempat saya mbolang ya,mereka baik banget membuat saya baper untuk meninggalkan Banyuwangi.Dengan perasaan campur aduk harus kembali ke satsiun naik kereta dan cuss pulang kampung.7 jam lebih didalem kereta dan segala kenangan indah HBD membuat saya senyam senyum sendiri didalem kereta.Setelah sampai di Kertosono langsung dapet ojek dan turun Brakan lanjut naik bis,kondisi bis yang biasa itu ramai banget,untung ada patas yang lewat dan saya bisa dapet tempat duduk meskipun dengan harga 3 kali lipat bis biasa ya…tapi gpplah untuk kepentingan kenyamanan ya itu g seberapa,kan travelling juga butuh itu hahahaha.Dan yang bikin backpakeran kali ini seru adalah masih kudu jalan kaki 1,5km menuju ke rumah,hemmm abis naik patas duduk manis dan berAC kudu jalan kaki 1,5km dengan carier yang lebih berat daripada berangkat.Ok it’s fun guys and so fine kok tenang aja I’m strong.Yang menyebalkan adalah orang hanya liat saya jalan dan g mau ngasih tumpangan,mungkin gaya saya terlalu mempesona mereka ya sehingga mereka g ada niat sekecil apapun untuk menawarkan saya tumpangan hahahaa….hemmm ya inilah harta dari sebuah perjalanan travelling buakn tujuan but is journey adalah segalanya,dengan itu kita bisa bercerita dan belajar untuk apapun yang akan kita hadapi diepan.Happy travelling and











                Ceritanya abis bawa tamu kejogja dari Takeran Magetan,berangkatnya sendirian dari Tulungagung,pake bisnya bis Madiun.Ada 2 bis,yang handle aku.2 hari 1 malam dijogja,pas kontak sama mba Uli ternyata dia juga ada dijogja tgl 20 Juni sampe 22 Juni.20 Juni aku belum out Jogja,mba Uli sama mba April bawa tamu dari Karawang,tapi tamunya in Jogja dan out Jogja,jadi mereka langsung standby dijogja.20 Juni sore baru out dari jogja tapi masih punya tanggungjawab makan malam di Solo,jam 7 sampai Rumah makan dan aku  berpamitan ke Bapak Ibu panitia,pihak kantorpun aku confirm.Kalaupun harus ikut ke Magelang itu juga tidak mungkin karena lokasi bongkar yang jauh dari jalur bis,dan bis yang kita gunakan juga tidak akan lewat jalur besar,kalaupun ikut ke Magetan harus turun juga didaerah Maospati dan itu masih 30 menit dari lokasi bongkar.Akhirnya diijinkan untuk turun solo setelah semua tanggung jawab saya kelar.Oleh sopir saya diturunkan dijalur bis,dan saya kembali ke Jogja menggunakan bis umum.Dapet bisnya yang patas dan nyaman banget,bikin nagih.Dari solo ke Janti cumin diminta bayar 15rb,setelah turun Janti langsung on the way ke malioboro pake ojek,sedikit nostalgialah sama suasana jalanan dari Janti ke Malioboro,sebenernya mau naik trans Jogja tapi sudah jam 9 dan trans Jogja sudah mulai off.Sampai di Hotel tempat mba Uli sama mba April langsung masuk kamar dan istirahat merekapun demikian,itu adalah pertama kalinya liat yang namanya APRIL.Suka denger namanya tapi g pernah merhatiin orangnya (g penting),kenal pertama ya masa bodoh,aku g ngajak kenalan dan mba Aprilnya juga sama,cuman ngobrol sama mba Uli itupun g panjang karena besok mereka masih harus berperang dimedannya.
                Hari pertama untuk aku ngrusuhi kerjaan mereka hahhaa,rute mereka ke Merapi dan Borobudur setelah itu out.Pagi mereka udah rebut aku masih santai dikasur,liat m,ba April ribet didepan kaca dan teriak teriak di KM ngebuat saya berfikir “galaknya orang ini dibagian mananya” malah menurutku mba April ini keliatan langsung koplaknya.Ditinggal mba Uli kita diem dikamar sama –sama cuek orangnya,akhirnya mba April ngoceh duluan,entah apa yang diocehkan.Setelah mba April selesai ribet sama catoknya kita turun,tamu udah pada siap untuk berangkat.Aku berdiri didepan parkir mobil didepan bis dan tamunya mereka liatin aku kaya liat setan,dilihat dari atas sampai bawah,belum berangkat karena masih harus nungguin Guide localnya.Ternyata tamunya mba Uli dan mba April ngiranya aku yang guidenya karena ngeliat dari penampilan (pake sepatu boot).Mauk kedalam bis dan mulai perjalanan,begitu masuk dibis ternyata pesertanya tidak lebih dari 30 orang.Merasakan bener-bener jadi tamu,duduk dibelakang dan ngedengerin guide ngoceh hahhaa.Sampai di Kaliurang kami langsung disambut oleh Jeep jeep yang akan mengantar untuk middle trip lava tour.Awalnya pingin sewa trail buat nikmatin Merapi ini,ternyata banyak Jeep yang kosong akhirnya sama mba Uli sama mba April diajak naik sekalian.Seru dan seru banget,alasanyha jelas karena aku g kerja,yang kedua emang tamu yang seru seru,dan dapet driver jeepnya gokil juga. Pas sampai di banker mba April ngajak untuk makan mie diwarung,karena kenyataannya dia g bisa bikin mie sendiri,dan kalo adem adem digunung emang paling enak ya mie.Turun dari banker itu artinya udah selesai trip kita,belum sampai disitu masih ada satu lagi yaitu turun kekali dan bsah basahan menggunakan jeep.Ini adalah bagian yang paling seru,dimana tamu akan dibuat basah kuyub saat mengendarai jeep bagaimanapun caranya.5 kali putaran adalah rekor putaran terbanyak,genangan air sungai yang diterjang jeep membuat air muncrat dan masuk kedalam jeep,dengan kecepatan tinggi membuat adrenaline siapapun yang berada diatas jeep tertantang.Setelah kembali keparkiran bis hampir semua tamu basah kuyub,sampai ada yang harus ganti baju.Lanjut perjalan untuk makan siang dan cuss ke Borobudur.Begitu sampai di Borobudur cuaca agak kurang bersahabat dengan turunnya hujan,namun tidak menyurutkan para tamu untuk masuk ke area candi Borobudur.2 Jam berada diarea candi,aku sudah standby di dekat bis dan menunggu mba Uli dan mba April pamitan.Namun mereka masih menunggu para tamu berkumpul dan memastikan untuk benar-benar lengkap dan mereka bisa berpamitan.Setelah tamu lengkap mereka berpamitan dan rombonganpun langsung berangkat pulang menuju ke Karawang.Waktu semakin malam,mencari angkutan umum didaerah Borobudur kalau sudah lewat jam 6 sudah susah,adanya taxi itupun tidak terlalu banyak.Ada 1 taxi yang parkir didepan pintu masuk,ketika kami tanya pake argo apa g jawab drivernya pakek,pas kita udah didalam taxi eh ternyata g pake argo,ini membuat mba April ngedumel dan aku ketawa ketika liat kelakuannya,maklum baru kenal.Setelah 30 menit kami klontang klantung dipinggir jalan ada tukang ojek yang menawarkan untuk kami rent car untuk mengantar kami sampai Jalur bis.Sempat menolak namun akirnya kami iyakan tawarannya karena sudah g ada lagi pilihan.
                Sampai diper3an besar arah keJogja,kami turun dilampu merah,kami mencoba menunggu untuk bis kea rah Jogja.Penuh dengan planning waktu itu untuk mau ngapain aja dan kemana aja kita nanti kalo udah sampai Jogja,tapi rencana hanya sebatas rencana karena kamipun tidak kungjung mendapatkan bis.1 jam menunggu akhirnya 2 tante tergoda dengan aroma nasi goring disebelah mini market.Kita outuskan untuk kita menunggu bis sambil makan malam.Sebenarnya ada banyak opsi untuk kita naik apa dan bagaimana,tapi semua banyak tapinya.2 jam kita menunggu nasi goring dan tidak kunjung dilayani oleh mas mas penjualnya.Lagi lagi mba April mulai ngomelnya,keluar tanduk badaknya.waktu sudah menunjukkan jam 21.30 dan ketika keluar warung nasgor kita coba tanya ke orang sekitar,kalau jam segini sudah g ada bis yang lewat arah Jogja,ada lagi dini hari.Akhirnya kita berfikir untuk apa yang akan kita lakukan,sambil mikir kita duduk didepan mini market dan aku masuk ke minimarket untuk beli kopi,dipikir sambil ngopi kalau biasanya.Wajah 2 tanteku udah g enak semua,yang satu ngantuk dan yang satu udah keliatan puyengnya.Mba April ada teman sih dikawasan Magelang tapi dia harus make up dan catok rambut katanya kalo mau nemuin,tanpa berfikir panjang naluri backpakernya keluar,ketemu dengan tukang parkir ngobrol agak panjang dan akhirnya dikasih tolong dipanggilkan temannya untuk antar ke Rumah makan Kampung ulu.Begitu sampai di Kampung ulu aku ketemu sama pak Was,beliau adalah salah satu penanggung jawab di Kampung ulu.Pak Was merhatiin aku kaya pernah liaht katanya karena memang aku sengaja untuk tidak dulu memperkenalkan siapa aku.Tanya mengenai kamar kosong ada dan akhirnya memperkenalkan dirilah aku ke pak Was,bahwasannya aku adalah TL yang kemarin lusa mampir ke Kampung ulu dan guyonan didepan musolla dengan beliau dan mas Leo.Baru beliau nggeh dan beliau langsung menyturuh satpam untuk mengambil tante didepan mini market.Sampainya 2 tante di Kampung ulu kita langsung diantar ke kamar.
                Entahlah apa yang terfikirkan dipikiran kita ya,bukannya bangun pagi dan bergegas enyah dari kamar dan pulang kita malah males-malesan dikamar,seakan akan tidak ada tuntutan lagi,padahal kita masih harus kejar-kejaran dengan laporan dan lain-lainnya.Baru check out dari kamar jam 9,dan kita sarapan dulu di Kampung Ulu,selesai sarapan kita lanjut untuk ke Jogja.Dari Kampung Ulu kita di antar mbak Ela untuk car ibis didepan pintu masuk Kampung Ulu.Naik mini bis arah ke Jogja,pertama rencana kita turun di Jombor dan lanjut naik bis umum lagi,namun menurut informasi ada bis Tiara mas yang sedang di Jogja dan on the way dari Parangtritis untuk makan siang di Numani Parangtritis.Dengan bayar 20rb kami minta untuk turun ke arah Parangtritis,pertamanya keneknya bialang g bisa ke Parangtritis karena bukan jalurnya,tapi begitu samapi di Jombor penumpang yang lain habis tinggal kita ber3 dan diantarlah kita menuju per4 oarangtritis dengan bayar 20rb diawal tanpa ada tambahan.Sampai di per4 kita masih harus kesebrang untuk mencari angkutan lagi ke Numani Parangtritis.Mini bus lagi kita menunggu 15 menit dan naiklah kita dengan bayar 10rb untuk 3 orang.Sampai di Numanai 5 bis Tiara mas sudah berjajar manis di parkiran.Menunggu sekitar 15 menit untuk para tamu dari Tiara mas selesai makan siang dan lanjut menuju ke museum Dirgantara.Dari Numani kami berencana untuk langsung masuk bagasi,namun dari pihak travel menawarkan untuk kita ikut ke mobilnya,tidak bisa menolak akhurnya kita masuk dimobil yang sebenarnya diperuntukkan untuk anak-anak yang sakit.Masuk dimobil kita duduk dibagian belakang,kursi tengah dan depan sudah terisi oleh anak sakit.Anak yang sakit itu ternyata karena mabuk darat dan masuk angin,tapi dengan adanya kita dimobil tersebut anak anak itu jadi fun dan bisa menikmati perjalanannya,sampai-sampai mereka merasa nyaman dengan kehadiran kita.Itu karena ketika dimobil kita ramai sendiri,dengan teriak-teriak bernyanyi g jelas,sampai ada satu anak berkata kekita untuk nanti naik lagi ke mobil itu.Dari museum ke oleh0oleh bakpia bandara jaya kita masih nebeng dimobil,namun setelah itu kita langsung masuk kekandang favorit kita yaitu bagasi kanan dari bus Tiara mas.Sekitar jam 7 kita sampai di rumah makan Taman sari Solo.Sampainya di rumah makan kami keluar untuk makan malam juga,tapi diruang depan dan kami bayar sendiri hahaha maklum kala itu kita bukan crew.Males makan malam karena emang perut masih penuh,mba April makan sama mba Uli dan aku hanya ambil minum,sialnya mba April keluar menyebalkannya dia marah-marah didepan umum keaku karena aku gak mau makan,sempet berdebat panjang dan dengan kata-kata Suroboyoan sampai kasirnya mlongo liat kita yang bertengkar tapi masih jegagakan.Mba Uli yang udah duduk cuman bisa ketawa liat perdebatan kita yang sebenarnya gak penting untuk dilakukan.

                Dari Taman sari langsung otwe untuk pulang ke Tulungagung,mba April juga ke Tulungagung karena kita mau bikin surprice ke lekong,kesepakatan sebelum masuk bagasi dan berangkat adalah kita nanti akan diturunkan di alun-alun Kediri,baru dari situ kita akan cari angkutan menuju ke Tulungagung.4-5 jam perjalanan sampailah kita di Kediri,karena habis bangun tidur jadi mata belum focus dan otak masih berat ngangkatnya,kita diberhentiin di depan Brawijaya,yak arena belum siuman kita oke oke aja dan turun,eh bodohnya mba April juga ikut diturunin dan dia juga manut-manut aja.Hadehhh,mba Uli udah khawatir sama kita dan terus ngubungin kita,Herannya itu crew bis dan travel gak ada yang tahu alun alun Kediri itu mana.Terpaksa mengeluarkan jurus Backpaker,mba April diajak ngobrol juga ah eh ah eh aja belum balik nyawanya,rencana mau nyari ojek buat nganter kita ke alun alun.Aku liat sebelah ada angkringan dan masih rame sama anak muda,dan diangkringan itu ada yang dibelakang gerobak seperti sedang berjualan.Sama masnya malah diantar dan ternyata dia bukan ojek,akhirnya kita bonceng 3.Dijalan ngobrol panjang lebar yang bikin kita yang jawab geli sendiri,dan ternyatanya lagi masnya itu bukan penjual angkringan itu melainkan pembeli,wkwkwk asli itu gokil.Sama masnya kita diturunin diselatan alun alun tepatnya didepan pom,disitu mba Uli udah nungguin kita dengan wajah yang g habis fikir,kita ke pom sebentar untuk numpang pipis.G lama kita langsung kembali kepinggir jalan buat nyari angkutan,harusnya dijalanan ini banyak angkutan yang lewat ya,seperti Harapan jaya ataupun Pelita Indah tapi nyatanya kita nunggu 1 jam juga g dapat bis.Lagi-lagi aku yang jadi umpan tante tante kurang ajar,hemm mereka berdua diam didalem warung dan aku standby dipinggir jalan.Alhamdulillah sekali ada crew bis yang kenal dan begitu hafal dengan modelku haha,Bis berkah mulia dari Tulungagung dengan sopir mbah Kartolo akhirnya mlipir dan member kita tumpangan.Kita diantar sampai didepan gang rumah mba Uli.Keren dan sangat berkesan  job kemarin,lebih dari 3 kali aku merasa dijual sama temen sendiri,but is’t journey.”Jual” dalam artian guyonan ya,tapi tante tanteku ituh tetep tante yang keren dan so cool.thankyou for trip,just remember pokok.Semoga masih diberi kesempatan untuk seru-seruan kek kemarin ya tante biar industry kita gak anyep anyep banget.

                Hallo traveler,untuk kalian mau travelling ke Karimun Jawa dari Tulungagung naik bis kalian bisa naik bis regular ke Surabaya dengan turun diterminal Purabaya,40rb untuk kelas PATAS,dan lanjut oper ke bis jurusan Jepara,ada bis Indonesia dan Jaya utama.100rbuan untuk bis dari Surabaya ke Jepara dan sudah dapat makan malam.Turun diterminal Jepara dan bisa langsung lanjut ke pelabuhan,2 km jarak dari terminal ke Pelabuhannya jadi traveler bisa milih nih mau jalan kaki atau mau naik angkutan.Angkutan yang ada ya ojek atau gak becak,pasti banyak penawaran yang datang dari para tukang becak atau ojek ketika traveler turun dari bis.Sampai di pelabuhan traveler bisa pilih naik kapal ferry atau kapal nelayan yang kebetulan ada di pelabuhan.Harga tiket kapal ferry 60rbuan ditempuh dengan waktu 5 jam,
Jadwalnya keluar pelabuhan tapi itupun tidak bisa dipastikan kalau kondisi cuaca tidak mendukung untuk berangkat ya kapal tidak akan berangkat,Jadwalnya tidak setiap hari ada,kalau dari jepara biasanya jadwalnya pagi,usahakan traveler sampai di pelabuhan pagi sekali agar tidak ketinggalan.Kalau ketinggalan kapal ferry bisa naik kapal nelayan sih,tapi itupun kalau ada nelayan dari Karimun Jawa  yang sedang ke Jepara,kalau gak ada ya terpaksa harus menunggu esok hari.Untuk yang mau mencoba sesasi naik kapal nelayan harganya hampir sama dengan kapal ferry dan waktu tempuhnya juga hampir sama.Pesannya kalau ke Jepara memilih untuk publick transportations harus bisa memage waktu,karna angkutan disana jam 6 sore sudah susah.
Hai,hai haiii….18 okt 2016 akhirnya dapat kesempatan buat ke Karimun jawa,kemarin kemarin banyak tawaran untuk travelling ke karimun jawa tapi belum sempat mengiyakan,pertama alasannya karena belum siap mental menghadapi kemungkinan ketika berhadapan dengan Negara air,yang kedua karena patner of travel yang aku rasa belum tepat aja,dan yang ketiga tujuannya ke karimun jawa mau berkegiatan apa terlalu jelas yaitu buat snorkeling dan diving (semakin diperjelas kalau mau snowrkling dan diving maka aku akan semakin ilfil).Akhir September kemarin ada temennya mba Uli yang datang ke Tulungagung dan minta buat travelling di Tulungagung,sebenarnya udah lama dia mau ke Tulungagung dan Travelling disini tapi kebetulan belum dapat kesempatan buat ketemu sama aku,akhirnya kemarin akhir bulan ketemu,mba Uli udah crita gimana orangnya dan karakternya,karena belum ketemu orangnya ya aku anggap itu hanya sebatas gambaran namun bukan penilaian.Begitu kenalan dan tau katrakternya selama ada di Tulungagung,aku mikir okelah mungkin hanya sebatas kenal disini dan udahlah.Tapi setelah travelling di Tulungagung kita masih ngobrol di sosmed,Sampai akhirnya dia ngajak untuk ke Pulau Parang.Namanaya Farah,orang Sidoarjo dan dia sudah punya 2 anak,eits tapi jiwa backpakernya lebih keren dari yang masih lajang,hahah.
                18 Oktober aku berangkat dari Tulungagung buat ke Surabaya naik bus,awalnya sih pingin naik kereta aja ya,tapi setelah ada urusan di Tulungagung dan gak memungkinkan untuk nunggu kereta akhirnya naik bus,jam 4 sampai di penitipan motor didepan terminal Gaytri Tulungagung.Bapak penitipannya ramah sekali,aku disambutnya dengan baik dan diajak ngobrol perkara pecinta alam karena ternyata beliau juga penggiat alam,mungkin beliau tanya seperti itu karena beliau lihat aku yang membawa carrier dan penampilan yang agak acak-acakkan.Masuk kedalam terminal langsung ada bis Patas ke Surabaya yang sudah mau berangkat,tanpa berfikir lama langsung tanya ke keneknya dan diiyakan kalau bis ini ke Surabaya,carrier dimasukkan kebagasi dan akupun langsung naika ke kursi nom,or 2 dari depan,dikursi deretan depan sampai tengah itu cewe-cewe semua,ketika aku masuk kebis dan duduk mereka melihat aku seperti melihat setan,kenapa?itu karena penampilan aku,celana bolong dan kacamata hitam itu yang membuat mereka asing denganku.Begitu duduk langsung confirm sama mba Farah untuk jam ketemu di terminal Surabaya.Perkiraan sampai di Surabaya jam setengah 8 ,eh molor sampai jam 8 masih sampai Krian dan mba Farah udah nunggu diterminal.
                Setelah tiba diterminal langsung nyari mba Farah,belum sampai nyariin mba Farah udah nyenggol dari belakang dan langsung kita nyari bis jurusan Jepara.Sebenernya mba Farah ngajakinnya naik bus Indonesia tapi pada saat itu yang ada bus Jaya Utama dan itupun kita masih nunggu sekitar 20 menit.22.30 kita mulai naik bis dari Surabaya ke Jepara dengan tariff 100rb,kita dapat makan malam didaerah Tuban.Sayangnya rumah makannya kurang begitu menarik,kumuh dan menunya terkesan ala kadarnya.Mba Farah pesan makan malam yaitu rawon dan aku pesen kopi item aja.
                00.30 mulai perjalanan lagi dari Tuban ke Jepara dan kita isi waktu yang tersisa untuk beritirahat.04.30 sampailah kita diterminal Jepara,pas dengan datangnya adzan subuh,sesampai diterminal mba Farah member gambaran dimana pelabuhannya dan dia member penawaran bagaimana jika kita jalan kaki aja menuju kepelabuhan.45 menit cukup kita untuk berjalan kaki,menikmati udara segar Jepara dan melihat aktifitas masayarakatnya yang masih begitu sepi.Mungkin jika di Tulungagung jam 4 subuh sudah ramai dengan orang yang wira-wiri beraktifitas apalagi dipusat kota namun di Jepara ini masih lengah.Ketika sampai digerbang pelabuhan kami dimintai biaya masuk pelabuhan yaitu 500 perak per orang.Sesampainya didalam pelabuhan kita lihat sudah banyak sekali orang yang mengantri membeli tiket kapal fery untuk tujuan Karimun jawa.Karena tujuan kita adalah parang maka kita coba untuk cari kapal tujuan Parang,aku tunggu mba Farah didepan toilet dan mba Farah mencoba untuk mencari kapal nelayan yang bertujuan ke Parang.Ternyata kita kurang beruntung,tidak ada kapal menuju ke Parang hari itu,terpaksa kita harus ke Karimun jawa terlebih dahulu baru kemudian kita cari lagi kapal tujuan pulau Parang.Akgirnya kita beli tiket fery tujuan Karimun jawa,dengan memberikan nama dan asal,dengan harga tiker 57rb perorang kita sudah bisa menumpang difery tersebut.06.30 kapal mulai berangkat,kapal yang tidak terlalu besar untuk ukuran fery ini penuh dengan warga local Karimun jawa dan wisatawan local maupun asing,setelah kita masuk dikapal dan kapal mulai melaju aka ada pengeras suara yang menjelaskan tentang peraturan kapal dan berapa lama kita akan berada didalam kapal.Kapal bagian parkir kendaanpun penuh juga dengan barang bawaan warga local,apalagi sembako,itu dikarenakan sumber sembako masyarakat Karimun jawa masih dari Jepara,hewan peliharaanpun tidak luput dari bawaan.5 jam didalam kapal kegiatan kita adalah tidur,kalaupun bangun pasti kita hanya akan ngobrol sebentar kemudian tidur lagi.Mba Farah ngajak aku untuk cari tempat buat lesehan,tempat yang paling asik untuk lesehan dikapal adalah diatas dek mesin disebelah parkiran,diamana kita bisa menikmati pemandangan laut dan kita juga bisa lesehan sepuasnya.Pengeras suara dikapal mulai berbunyi itu tandanya sebentar lagi kita akan turun dipelabuhan Karimun jawa.
                Sesampainya dikarimun jawa kita langsung bergegas untuk jalan kepelabuhan nelayan yang berjarak sekitar 1,5 km,sampai dipelabuhan nelayan kita tanya untuk kapal keberangkatan ke pulau Parang dan ternyata baru saja berangkat.Jam 12 kita sampai di Karimun Jawa dan pagi tadi kita belum sarapan,mba Farah mencari pedagang makanan yang biasa ada didepan alun-alun,tetapi pas kita sampai di alun-alun  tidak ada penjual makanan yang dimaksut mba Farah.Akhirnya kita makan di rumah makan yang ada didekat alun-alun juga,rumah makannya luamayn luas tapi sangat sepi,pas sudah makan baru kita tahu alasan kenapa rumah makan tersebut sepi,menurut kita itu karena makanannya kurang manteb dan rasanya seperti menggambang.Dirumah makan itu kita ditawari untuk sewa motor,karena mba Farah menghubungi tem,annya yang ada di Karimun tidak bisa karena sedang ada diluar kota,terpaksa kita menyewa motor.13.00 kita bergegas pergi dengan motor sewaan seharga 75rb,yang membuat kiuta heran adalah ketika kita tidak dimintai jaminan untuk motor yang ita bawa.Kalau dikota besar atau kota wisata seperti Jogja,Bali,ataupun Malang itu pasti kita akan dimintai kartu identitas sebagai jaminan atas barang yang kita pinjam tapi ini tidak.Sudah ada motor kita langsung berkendara walaupun entah mau kemana kita masih mikir karena memang tujuan kita adalah pulau Parang.Akhirnya kita ambil kea rah desa Kemujan,kita coba untuk menulusuri pantai dan milih pantai mana yang keren buat kita camp.Belum sampai pantai mba Farah member tahu kalau ada lokasi mangrove yang recomen untuk kita kunjungi.Akhirnya kita parkir didepan gerbang dan masuk kedalamnya,sebagai insane pariwisata yang baik dan benar kaita harus membayar tiket masuk meskipun lokasi tiket ada didalam dan kalaupun tidak membayar petugas tidak akan tahu.Mba Farah langsung tanya ke loket dan membeli tiket sedangkan aku masih didepan loket dan membaca peta lokasi.Setelah bayar mba Farah mengajak pergi menjauh dari loket dengan mulut terus bergumam,masalahnya dia bergumam adalah karena ditiketnya bertuliskan harga 5rb dan mba Farah dimintainya 10rb perorang,dan mba Farah sudah mencoba untuk memperjelas namun petugasnya yang memang bodoh dan gila duit.Aku sudah emosi dan mau kembali keLoket untuk konfirmasi harga tiket,tapi mba Farah melarang.Orang-orang bodoh seperti ini yang menjadi jamur penghalang untuk Indonesia menjadi bersih.Suasana mangrove yang sepi,alami,dan sunyi membuat kita hanyut dibawanya,berjalan menyusuri jembatan kayu,kita sempat berhenti dirumah kayu yang ada dipinggir pantai dan ditengah mangrove,tapi cuacanya begitu panas membuat aku tidak terlalu nyaman,kita jalan lagi sampai habis jalan dan kembali kemotor.Lnjut perjalanan kita menuju kedesa Kemujan,sampai kita berada dijalan bercabang dan ditengahnya ada papan peta yang menjelaskan titik titik wisata yang ada di Karimun Jawa.Kita coba untuk memahami peta tersebut karena batrai smartphone kita udah lowbat.Percobaan jalur pertama adalah arah Bandara dimana peta tersebut menjelaskan ada pantai didekat Bandara,ketika kita mencoba menjadi malah kita menemukan jalan buntu.Kita kembali lagi persimpangan tersebut dan mengambil jalur yang lain,eh bukannya kita nemu pantai tapi kita malah nyasar masuk ke Sanggar tari.Sebelah sanggar tersebut memang ada Pantai sih yaitu pantai Hadirin dan dermaga namun kita rasa pantai tersebut kurang seru untuk kita camp.Lanjut perjalanan yaitu kembali lagi kejalan berangkat dan kita lebih pelan bawa motornya siapa tahu ada petunjuk arah yang kita tidak bisa baca.Akhirnya kita nemu tulisan dipinggir jalan yang menunjukkan adanya pantai,kita belok kekiri tepatnya sebelah rumah adat dan menuju kepantai itu kita melewati jalur sempit dan masih rimbun,sampai kita mentok dan parkir dihutan,berjalan turun 50 meter menuju pantai,pasirnya putih dan lumayan bersih ada batu-batunya juga,namapantai ini menurut petunjuk arah adalah pantai Batu putih.Pantai ini cocok untuk camp namun kita lihat waktu masih panjang untuk kita mencari referensi pantai lain yang lebih bagus dan dekat dengan kota.
                Kita keluar masuk hutan dan perkampungan,lebih dari 5 pantai kita jelajahi didaerah Kemujan ini dan tidak ada satupun pantai yang menurut kita pas untuk camp.Mba Farah mengajak untuk ke pantau ujung gelam namun dia lupa dimana lokasi pantai tersebut,sampai kita kembali lagi kepusat kota Karimun Jawa dan kita coba untuk mengikuti GPS,namun setelah kembali kekota kita diarahkan kembali kearah Kemujan.Untung jalanan di Karimun sudah bagus,hanya tinggal beberapa kilo meter saja yang masih perbaikan.Bensin yang kita isi diawal 2 liter dispedo meternyam terlihat sudah mendekali huruf E,kita putuskan untuk mengisi bensin dan bertanya ke ibu oenjual bensin dimana letak pantai Ujung gelam dan beliau member tahu dan ternyata tidak jauh dari tempat ibu tersebut.3kali kita melewati jalan menuju Ujung gelam ini dan kita tidak merasa tidak melewati jalan tersebut,padahal dari awal kita sudah berniat untuk langsung ke panti tersebut.Untuk masuk kita dikenakan tiket sebesar 2rb permotor.Dari tikungan portal 2rb menuju pantai sekitar 500 meter,motor diparkir diatas dan turun kepantainya jalan.Sampai disana kita cukup kaget karena pantai ini adalah yang paling ramai dari pantai yang kita jelajahi sebelumnya.Parkiran motor ada diatas dan kita langsung turun untuk melihat situasi pantai,kita sangat beruntung karena matahari akan terbenam dan terlihat begitu menawan.Langsung mencari lokasi untuk camp,mba farah langsung nyebur dan aku mencari penjaga pantai untuk ijin camp di pantai Ujung gelam ini.Ujung gelam yang memiliki icon pohon kelapa yang menjorok kepantai seakan tidak mampu menggoda kita yang terpesona dengan keindahan matahari terbenam.Bersamaan dengan kita ada beberapa bule dan wisatawan local yang berada dipantai,namun sangat terlihat yang mampu menikmati moment langka ini hanya beberapa orang saja.Ijin dari pal RT pun didapat dengan membayar uang keamanan sebesar 25rb dan KTP sebagai jaminan.
                Malam mulai menjelang,matahari sudah bersembunyi pantai semakin sepi.Hammockpun aku pasang dan mba Farah masih asik berendam.Bintang masih sempat menyapa sampai pada akhirnya mendung menutup langit,mba Farah mendirikan tenda dan aku sudah asik didalam hammock.Sempet was was sih sama kondisi langit namun snagat disayangkan aja kalau jauh-jauh ke Karimun gak bisa menikmati malam.Mba Farah masuk tenda dan aku dihammock untuk tidur.Setelah jam 12 malam semakin g bisa tidur,bulan terang sekali meskipun berselimut mendung,bintang pun juga berselimut mendung,semakin waswas kalau turun hujan.Alhamdulillah sampai pagi hujan tidak turun dan kita masih aman,bangun pagi cuci muka dan sikat gigi,selesai itu langsung jalan kepantai sebelah untuk mencari keberuntungan sunrise,namun kali ini kurang beruntung.Tapi pemandangan laut dan aktivitas kapal nelayan menjadi pemandangan lain yang menarik untukku berlama lama terdiam dipantai.Matahari sudah semakin naik,akupun kembali ketenda dan mba Farah sudah bersiap kembali untuk berendam.KTP yang kemarin diminta untuk dijadikan jaminan selama kita camppun sudah dikembalikan oleh pak RT.09.00 WIB kita mulai bergegas beranjak dar pantai dan kembali kekota untuk sarapan dan crosscheck keberangkatan kapal yang ke pulau Parang.
                Sesampainya dipelabuhan ternyata kita belum beruntung,belum ada kapal yang ke pulau Parang.Jepara masih menjadi tujuan favorit mereka para nelayan.Kita putuskan untuk mencari sarapan terlebih dahulu,baru selesai sarapan kita akan kembali lagi pelabuhan untuk menanyakan kembali kapal tujuan pulau Parang.09.30 menurut kita sudah cukup siang,namun hampir 1 jam kita memutari Karimun jawa tidak juga menemukan tempat makan yang siap dengan menunya,hingga akhirnya ada salah satu warung yang open dengan menu utamanya adalah lontong.Lontong grubyuk menjadi menu special,aku memesan tahu telor dan mba Farah lontong grubyuk.Setelah datang lontongnya kita sempet meneliti,kenapa dinamakan demikian.Lontong dengan hiasan ayam kecap dengan kuah yang aku menyebutnya hampir seperti kuah bakso,dan hiasan lain seperti bawang goring,gubis,telur goring cincang.Rasanya cukup memanjakan lidah,meskipun itu adalah makanan baru dilidah kita.Setelah perut terisi dan tenaga sudah pulih frsh kembali kita ke pelabuhan,lagi lagi belum beruntung,tidak ada kapal yang ke Parang.Berhenti di alun-alun,mba Farah coba untuk kontak orang Parang kalau kita tidak dapat kapal dan kita tidak bisa ke Parang.Ada seseorang yang kemudian mengajak kita ngobrol yang sebelumnya ketemu ditempat makan tadi,kemudia mba Farah tanya untuk warung yang dulu posisinya di alun-alun ini,ternyata warung tersebut pindah kebelakang alun-alun.Kita coba untuk kewarung itu,dikarenakan kita sudah sarapan maka kita hanya memesan kopi saja sambil menunggu konfirmasi orang Parang.Kita harus mengembalikan motor sewaan kita tepat jam 1 siang,sedangkan jam sudah menunjukkan 12.00 WIB,kita putuskan untuk kembali ke Jepara dan kita pesan tiket sekarang setelah itu baru kita kembalikan motor kepada penyewaaanya.Mbak Farah pesan tiket dan akupun kembali ke alun-alun untuk mengembalikan motor,begitu sampai diwarung ternyata warung tersebut tutup karena kebetulan di alun-alun ada upacara Barikan.Aku coba untuk mencari rumah pemilik warung tersebut,memutari Karimun jawa lagi untuk yang kesekian kalinya.Setelah beberapa orang aku tanya dan tidak kenal dengan pemilik warung tersebut akhirnya ada satu orang yang kenal dan akupun diberi arahan untuk rumahnya.Menurut pemahamanku rumah orang tersebut adalah rumah yang sedang memiliki hajatan,karena panic ditinggal kapal dengan waktu yang memang sudah mepet tanpa memikirkan malu atau apa aku standart motor didepan orang yang sedang kondangan dan berteriak tanya rumah orang tersebut.Ternyata rum ahnya bukan yang sedang hajatan melainkan tetangganya,begitu tahu rumahnya langsung aku minta orangnya untuk antar kepelabuhan,itupun aku harus berdebat karena orang tersebut bangun tidur dan tidak mau mengantar.Akhirnya ibunya yang mengantar dan mba Farah sudah menunggu didepan gerbang masuk kapal.Kapal akan berangkat dan hanya menungguku saja,yah untung mereka sabar hahaha.Sampai dikapal seperti berangkat kemarin kita coba cari tempat buat istirahat.Pas kita clingukan dibawah tangga dan melihat dek kapal itu sudah penuh dengan para lelaki dengan mulut sedikit menclomet,ada satu tempat yang kosong dan bisa kita tempati,masa bodoh mau lelaki atau lekong yang penting kita dapat tempat,daripada harus duduk 5 jam dibangku penumpang.Mereka melihat kita seperti melihat selebriti,mungkin mereka g pernah lihat cewek bawa carrier apalagi kita melompat pagar tangga,sampai mereka mau membantu kami.emmm mereka ga tau aja kalau kita ini sebenarnya lakik hahahaha.5 Jam dikapal hanya aku habiskan untuk tidur sampai leher sakit.Di atas dek mesin kapal yang ada hanya para kaum laki-laki,hingga ada satu orang yang mengajak kita untuk ngobrol.Sempat dia tanyakan berapa hari kita ada di Karimun dan kita jawab 1 hari saja dan orang tersebut terheran-heran.Sampai di Jepara Matahari sudah kembali keperaduan dan bulan sudah menjembut untuk menghiasi malam,riuh gemuruh para penjemput dari kapal yang kami tumpangi,itu karena memang kapal kamilah satu-satunya kedatangan hari itu.Sesampai dipelabuhan kita istirahat sebentar untuk sejenak menentukan tujuan kita,aku ketoilet dan mba Farah terlihat sedang sibuk dengan bule yang sedang kebingungan mencari temannya.Langsung kita berjalan menuju ke terminal untuk mencari bis kea rah Jepara ataupun Semarang.Sesampai di terminal ternyata terminal Jepara itu jam 6 sore sudah tidak ada angkutan umum yang masuk,bisa dikatakan sudah sepi.Kita coba untuk cari teman lewat web backpacker namun 1 jam belum juga ada tanggapan,akhirnya kita putuskan untuk lanjut berjalan kaki menuju ke Jalur yang lebih ramai/utama.Sempat menerima beberapa tawaran dari masyarakat untuk kita menggunakan taxi,mereka sangat humble kepada kita,tapi lebih ke mereka masih asing melihat cewe cewe membawa tas besar dan jalan lumayan jauh haha.Baru sekitar jam 9 malam kita jalan kearah Kudus ada pick up yang mau berhenti dan memberikan tumpangan ke kita,sebenarnya sopir pickup itu mau pulang ke rumahnya yang ada di Jepara namun kea rah Kudus,saking baiknya beliau antarkan kita ke Kudus dan beliau menunggu kita sampai benar-benar mendapatkan bis.Waktu itu sebenarnya kita mau ke Semarang,karena bingung mau jawab apa akhirnya kita bilang kalau asli Surabaya dan besok sudah saatnya kembali kerja,akhirnya kita diturunkan di jalan arah ke Surabaya.Ya terpaksa kita pulang ke Surabaya,sepanjang jalan kita hanya bisa tertawa merasakan kehumblelan orang Jepara,sangat luar biasa pokoknya.

                Sekitar jam 5 akhirnya kita sampai di Bungurasih dan kita istirahat sejenak di terminal,ngopi menjadi sarapan resmi nih.Mba Farah masih sibuk untuk menghubungi banyak orang karna g jadinya kita ke Parang dan deal jam 6 aku kudu cuss untuk naik bis ke Tulungagung.Dan kita pisah di terminal,hemmm kesannya seru banget.Nemuin orang yang gokil untuk masalah travelling itu susah apalagi yang gokilnya masuk dalam kualifikasi kita.Banyak pelajaran dan banyak temen yang aku dapet dari perjalanan kemarin,bukan sekedar kita berkunjung kesuatu tempat wisata saja namun juga kita mampu untuk berkenalan dengan tempat tersebut dengan sangat bijak.Semoga bisa jadi pengalaman untuk travelling travelling berikutnya.ok bye anda thanks buat kalian yang udah baca tulisan g jelas gue…




Kemarin 15 Okt2016 Alhamdulillah mendapat kesempatan untuk mewakili Community Vario Tulungagung untuk berparti sipasi dalam Gathering Honda Blog Community di Tretes Pasuruan.Berangkat dari Tulungagung bersama mas Yoga yang mewakili blog dari Paguyuban Honda Tulungagung.
Menurut informasi yang beredar acara gathering Honda Blog Community  akan dimulai dari jam 12 siang di air terjun Kakek Bodo Tretes,maka  kami putuskan untuk berangkat pagi,jam 08.30 kami mulai perjalanan dari Tulungagung dengan menggunakan 1 motor.Ada hal penting yang harus diselesaikan di Blitar,40 menit perjalanan kami mampir di Blitar kota karena ada satu hal penting.15 menit selesai urusan di Blitar langsung kami lanjut menuju ke Malang,lumayan jauh karena kami lewat Blitar kota dan biasanya jika dari Tulungagung kami lewat jalur Wlingi.Cuaca sangat cerah,saking cerahnya membuat jalanan terasa begitu panas.Sesampainya di Malang kami masih harus berhenti di kota untuk mengambil laptop,kami menunggu di daerah Ngrampal,dengan bantuan sesorang yang kami tanyai dikawasan Alun-alun kami diantar untuk menuju ke Ngarampal.Kami menunggu didekatnya stadion Brawijaya,30 menit menunggu tidak kunjung bertemu dengan teman kami dan kami malah kebingungan,akhirnya kami putuskan untuk berpindah tempat yang lebih strategis dan kira-kira teman kami juga akan tahu.Kami pindah diperempatan pas didepan minimarket,disana kami bertemu dengan Edo atau yang sering disapa blues.Blues mengajak kami untuk ngopi sebventar dengannya,namun ketika kami melirik waktu sepertinya kami harus mengundur tawaran darinya.Dari Ngrampal kami lanjutkan perjalanan,masing 1 setengah jam lagi perjalanan kita menuju ke Tretes.Karena kami belum pernah berkunjung kelokasi tersebut maka kami meminta informasi kegrub whatsapp,dan dikirimlah map menuju ke lokasi.Kami sampai di area parkir air terjun Kakek Bodo sekitar pukul 13.30 WIB ,motor kami parkir dan kami hanya membayar uang parkir dan penjagaan helem sebesar 2rb per orang.Kami bertanya ke penjaga parkir dimana rombongan Honda berada,dan kami diarahkan untuk turun kearea air terjun.Kami turun dengan memakai jaket dan membawa ransel karena memang kami berfikir lokasi air terjunyya tidak akan jaug dari area parkir,dan ternyata mas Mizi sudah menunggu kita di bawah tangga masuk,dan dia menyarankan kami untuk tidak membawa ransel dan jaket.Lebih baik diletakkan dimobilnya saja dan nanti kalau sudah kembali dari air terjun diambil kembali karena jalan menuju ke air terjun lumayan jauh dan lama.Kami kembali lagi ke area parkir untuk meletakkan ransel dan jaket kami dimobilnya mas Mizi.Mas Mizi dari MPM motor dimana dialah yang bertugas dibagian comunitas.Kami lanjutkan perjalanan ke air terjun,jalannya sudah bagus sehingga kami tidak terlalu kesulitan untuk melewatinya,tanjakannya tidak terlalu berarti karena sudah bertangga.15 menit kami berjalan dan bertemulah kami dengan teman-teman yang sudah terlebih dahulu sampai di lokasi,sudah lengkap hanya tinggal mas Ervan dari Pandaan yang belum muncul.Begitu sampai kami bersilaturahmi salam-salaman dan berkenalan kami langsung menuju dibawah air terjun untuk mengabadikan moment setahun sekali ini,air terjunnya segar dan sangat jernih sehingga lelah kami berjalan langsung terbayarkan dengan kejernihan dan kesegaran air terjun Kakek Bodo ini.Setelah mengambil banyak gambar mas Mizi mengajak kami untuk lanjut kembali ke parkiran dan menuju ke lokasi ngopi sekaligus lokasi materi blog.Sebelum kembali gass kami sempatkan berfoto di tulisan Kakek Bodo.
                Tidak jauh lokasi pertama ke lokasi kedua,sampai dilokasi kedua yaitu hotel inna Tretes kami langsung disambut hangatnya seduan kopi dari dalam teko bening beserta kawanannya (pisang goring,the dan keripik).15.00 WIB mas Mizi mengajak untuk memulai acara.Dimulai dengan teman-teman yang sudah memiliki kartu HCID untuk menambah poin dan dilanjut dengan pembukaan yang tentu dibuka oleh mas Mizi sendiri.Kenapa harus mengambil tema “our blog our story” kata mas Mizi “ya karena blog adalah cerita kita”,blog adalah tempat dimana kita bercerita tentang kegiatan kita sehari-hari.Sambil tetap mengunyah atau menyruput kopi materi utama dimulai,kali ini kami mendapat pemateri dari  motor otoblog.Pertama yang memberika materi adalah mas Mario yang akan berbagi tentang bagaimana mendapatkan income dari ngeblog,mulai dari bagaimana menarik sponsor diblog kita,dan bagaimana membuat blog kita agar memiliki pengunjung yang banyak.Dan dilanjutkan sharing permasalahan dan jalan keluar mengenai blok antar peserta,cukup seru mendengarkan mereka sharing dan banyak sekali menambah wawasan.Pemateri kedua juga masih dari motor oto blog yang menjelaskan bagaiman cara meningkatkan pengunjung blog kita,beberapa caranya adalah menjalin koneksi yang baik dengan sesame blogger,aktif disosial media,dan mengupdate blog secara konsisten,beliau juga menjelaskan keuntungan kita menjad blogger,dimana salah satunya beliau mampu untuk menyaksikan motoGP secara live di Malaysia.
                16.30 materi blog sudah selesai dan dilanjutkan dengan sedikit sosialisasi oleh mas Ilham dari MPM,Sosialisasi mengenai Honda Bikers Day 2016 yang akan diselenggarakan di Pantai Boom Banyuwangi.Registrasi yang sudah dibuka dari 13 Okt 2016 secara on line ini memang sedikit ribet,maka dari itu dari pihak MPM memberi penjelasan kekami dengan maksut kami akan menyampaikan kepada teman-teman diclup yang menginginkan hadir dan registrasi.Sosialisasi juga berkaitan mengenai kondisi Pantai Boom,bagaimana systematisnya disana mulai dari datang dipintu masuk,parkir,hingga mengambil kartu HCID.Tidak lama sosialisasi yang diberikan mas Ilham selaku dari MPM,acara Honda Blog Community dengan tema “Our Blog Our Story” ditutup.Lanjut makan malam,dengan suasan gunung namun tidak terlalu dingin malam itu kami menikmati makan malam dengan penuh canda tawa.18.00 selesai makan malam beberapa teman berpamitan untuk pulang dan menyisakan beberapa orang saja.Mas Mizi mengajak kami perwakilan dari Paguyupan Honda Tulungagung untuk ikut dengannya pindah ditempat lain yang masih dikawasan Tretes ini.Ternyata kami dikumpulkan disatu penginapan didepan Tretes Hotel.Satu persatu perwakilan dari Paguyuban Honda Jawa Timur mulai datang.Jam 9 lebih baru bisa dimulai acara dengan mulai lengkapnya perwakilan Paguyuban Honda se Jawa Timur.Pembahasan yang masih sama seperti sore tadi yaitu mengenai sosialisasi Honda Bikers Day 2016 yang akan diselenggarakan diBanyuwangi,namun kali ini kami sebagai perwakilan Paguyuban Honda Tulungagung dan bukan sebagai peserta Honda Blog Community.Dengan keramaian kami sosialisasi dan berdikusi mengenai teknis lapangan nantinya,seru sekali forum malam itu sampai selesainya sekitar jam setengah dua pagi.Selesai acara ada yang langsung memutuskan untuk gass pulang dan beberapa rombongan menginap,seperti dari Trenggalek,Blitar,Surabaya,dan kami dari Tulungagung.Menjadi PR besar untuk kami setelah sampai dirumah untuk menyampaikan apa yang sudah disampaikan oleh pihak MPM mengenai Honda Bikers Day 2016.
                Minggu 16 okt 2016 jam 7.30 kita mulai perjalanan untuk kembali ke Tulungagung,seperti berangkat kemarin kami lewat jalur Malang.jam 9.30 kita sampai di Malang kota untuk mencari sarapan dan  bertemu dengan Blues untuk mengembalikan laptop,sempat dibuat pusing dijalan karena adanya jalan sehat,jalanan macet dan tidak ada pengalihan jalur.Selesai sarapan dan Blues sudah datang kami diajaknya untuk ngopi,maklum kami orang Tulungagung terbiasa dengan suasana sedikit-dikit kalau diluar adalah ngopi.Blues mengajak kami untuk ngopi dikawasan stadion Brawijaya,lagi-lagi yang kita temui adalah kopi ijo Tulungagung.Sambil ngopi kami bantu Blues untuk registrasi online Honda Bikers Day 2016,selesai Blues regis kami lihat waktu sudah semakin siang,maka kami putuskan untuk segera lanjutkan perjalanan ke Tulungagung,karena PR untuk menyampaikan keteman-temanPaguyuban Honda Tulungagung sudah menanti.Jam 10.15 kami mulai perjalanan menuju Tulungagung dari Malang dan jam 12.30 kita baru sampai di Tulungagung,terkendala dengan sedikit macet di Kepanjen.Sesampainya di TUlungagung kami istirahat dimbah Ji sambil menunggu jam 3 untuk kita mensosialisasikan apa yang kami dapat dari event kemarin.











Kemarin hari kamis dapat chat dari Teteh Uli untuk ikutan travelling di Blitar,dia mengajak untuk minggu cuss Blitar sama bebrapa teman semedan perang.Yang membuat saya ilfill adalah ketika dia mengajak mba April dan dia bilang kalo mba April gak mau ikut kalo aku g oikut,tentu saja itu menjadi pertanyaan besar untuk saya.Tapi sebenarnya saya sudah paham dengan alasannya si Tante galak (mba April) kenapa dia mau saya ikut.Alasannya jelas karena foto,dia pingin mendapatkan foto yang bagus dari kamera dslr.Minggu pagi katanya jam 07.00 berangkat,jam 3 malem mba Uli chat aku dan dia bilang mba April udah ada dirumahnya.Jam 07.00 aku udah stay di rumah mba Uli dan mba April masih baru bangun,belum mandi,belum catok rambut dan banyak belumnya.Setelah mba April selesai mandi dan masih proses menjadi cantik ternyata kita masih harus menunggu Eka datang.hemm,gak sekali dua kali mereka giniin aku.Kadang kalau kerja mereka suka professional perkara waktu,tapi kalau acara begini suka sak karepe dewe.jam 8.10 kita baru berangkat ke rumah mba Viyan yang sudah masuk kawasan Blitar.Sampai disana ternyata masih juga menunggu konfirmasi bombom ada dimana dan kita mau kemana.Sambil menunggu Bombom mba Viyan mengajak kami untuk kesumber mata air yang ada didekat rumahnya,ceritanya sedang puasa,eh pas liat air jernih dan segernya minta ampun langsung keceplosan buat nyruput itu air dari dari sumbernya langsung,sampai 3 kali tegukkan belum sadar juga kalo klagi puasa.Jarak sumber mata air dari rumah mbak Viyan hanya sekitar 100 meter.Baru sadar setelah kembali untuk pulang kerumah mbak Viyan,pas perjalanan mainan kamera tiba-tiba enggeh kalau lagi puasa,langsung lari dan bilang ke mba Uli,mba Viyan,Eka,dan mba April kalo aku kan puasa kok aku tadi minum,mereka malah tertawa puas dan sangat puas.Setelah sampai dirumah mba Viyan baru Bombom bisa untuk dihubungi.
Bombom sampai dirumah mba Viyan dan kita berangkat,menggunakan 3 motor,aku sama Bombom,Eka sama mba April,dan mba Uli sama mba Viyan.Sayangnya g pake Red_jekku,dia lagi parkir cantik di rumah mba Uli.Tujuan pertama kita adalah Rambut monte,dimana wisata itu berlokasi didaerah Wlingi,Bombompun merasa kesal dengan kami karena Wlingi sendiripun merupakan daerah dekat rumahnya.perjalan dari rumah mbak Viyan menuju rambut monte kurang lebih 1,5 jam.Saat kita hampir sampai didaerah Wlingi tiba-tiba saya ceck hape dan mba Uli sama mba Viyan masih dibelkang karena ban motornya bocor.Aku tany mau ditungguin atau gimana dan dia bilang langsung ke Rambut monte aja nanti ketemu disana,Sampai dirambut monte sudah siang dan sempat hampir terkena macet didaerah menuju Rambut monte.Motor kami parkir dengan 3rb per motor dan tiket masuk 2rb perorang.Belum begitu ramai saat kita datang,kita langsung mencari tempat untuk bombom,eka,dan mba April menggelar makan siangnya.Sayapun sibuk untuk memasang hammock dan kencan dengan kamera saya,sayangnya saya g bawa si Can (Canon kesayangan saya),saya bawanya si Con (Nikon adek saya) jaya feel untuk gambar kurang dapet,emmm kalo orang bilang gak ada kemistri untuk gambarnya yang dihasilkan gambar kurang hidup.Dengan menjadi setan mereka bertiga menggoda saya untuk membatalkan puasa saya dan ikut untuk makan bersama mereka.
Waktu berselang beberapa menit mba Uli menelpon saya dan menanyakan posisi kita ada dimana,dan dia bersama mba Viyan pun datang.Begitu sampai mba Uli malah sibuk mau berendam,mba April ribet untuk ganti baju untuk foto,Eka ribet untuk ganti baju untuk dia bermain air,mba Vian ribet untuk naik hammock,Bombom masih sibuk dengan makanannya dan saya sibuk mengabadikan moment mereka awur-awuran.Kapan lagi pelaku wisata seperti kami berkelakuan seenaknya ditempat wisata kaya gini,biasanya kalaupun ambil foto pasti kita harus menjada etika didepat tamu ataupun pengunjung yang lain,maklum kalau pas kerja biasanya pake sragam atau gak id card dan itu lumayan membuat gerak kita terbatas,hahaha tapi itulah our job,because our job our life,our job our adventure.Mba Uli,Eka,Bombom,dan mba Viyan bermain disungai dekat dengan Rambut monte saya dan mba April mencari spot untuk kita ambil foto.Kostum yang dipakai mba April sih agak g nyaut,apalagi ini dikawasan wisata daerah ya jadi lumayan menarik perhatian.Dia memakai celana pendek dengan tampilan hampir seperti rok,baju minim dan topi.Diwisata Rambut monte banyak sekali muda mudi yang asik berpacaran dimuka umum,namun penampilan kami dan terutama mba April menjadi perhatian tersendiri untuk mereka.Sempat dibuat sebal dengan kelakuan Bombom yang meneriki aku dan mba April ketika kita berada diatas bangunan,Bombom meneriaki kami dengan kata maupun kalimat yang tidak tidak,ini membuat perhatian pengunjung lain terhadap kami semakin menjadi-jadi.Kami merasa mental kami benar-benar diuji oleh bom,berjalan kembali kerumunan mereka kami dengan tertunduk dan mulut ngomel atas ulah Bombom,itupun mulut Bombom tak henti hentinya berteriak.Setelah kembali kemereka kami bergegas untuk melanjutkan ke Sumber dandang yang letaknya tidak jauh dari Rambut monte ini.10 menit berjalan kaki,sampailah di Sumber dandang,rencananya mereka yang tadi berenang akan melanjutkan untuk berenang disini,ternyata Sumber dandang ini memiliki kedalaman yang lumayan.Sayapun bertemu dengan teman saya yaitu konte,dia sedang bersama teman-temannya yang juga berwisata kemari.Mba Viyan dan Eka berenang dengan bantuan ban,mba Uli yang kemudian tidak jadi berenang hanya melihat kelakuan mereka berdua yang aneh ketika berada didalam air.Saya dan mba April menjaga barang dan mba April sibuk untuk berfoto dan selfi.Waktu semakin sore dan kita putuskan untuk next destination.

Sirah kencong menjadi destinasi berikutnya yang akan kita kunjungi,ketika kami bertanya ke pemilik warung yang ada diSumber dandang akses menuju lokasi masih sulit,dan sangat berbahaya apabila menggunakan motor.Tidak menunggu lama kami langsung kembali keparkiran dan beranjak meninggalkan Rambut Monte.20 menit berkendara kami belum menemukan jalan yang berate,sampai dimulai kami memasuki perkampungan yang semakin menanjak jalannya,nah mulailah jalanannya rusak.Berbatu dengan kontur yang tidak rata membuat kami sedikit kesulitan,yang membuat saya sulit saat itu karena saya harus berkenalan yterlebih dahulu dengan motornya Eka yaitu N-max,diama N-maxini memiliki body yang besar sedangkan ban atau yang lainnya masih standart,belum setting untuk adventure.Seketika saya kangen dengan Rad-jek saya,mungkin kalau pake Red-Jek saya sudah sampai Sirah kencong terlebih dulu dengan selisih waktu panjang dengan mba April ataupun mba Viyan.Eka pun saya bonceng terasa tegangnya sampai motor berasa berat sekali.Awalnya mba April dibonceng Bombom namun lama kelamaan mba April berasa kurang nyaman karena Bombom terlihat sekali tidak mampu menghandle motornya,digantilah mba April yang membonceng dan Bombom yang dibonceng.Walaupun jalan sulit tapi emang dasarnya kita adalah orang sowak ya jadilah perjalanan terjal dengan penuh tawa dan keseruan,G bakal lupa deh dengan orang-orang kaya ini.45 Perjalanan sampailah kita di kawasan perkebunan the Sirah Kencong.Pemandangan yang disuguhkan sangat istimewa kalau kata boncengers saya sih seperti  di lembang Bnadung ya,setidaknya saya sudah tahu gambaran di Lembang itu seperti apa dan saya jadi mikir jangan kesana dulu ahahha.Hutan pinus yang mengelilingi kebun the yang masih lebat dan belum terlihat rumah rumah disekitarnya ini adalah bonus yang kami dapatkan.Masuk kawasan Sirah kencong waktu sudah sore  kami harus segera bergegas karena mendung pun juga mengincar.Sampainya disana kami parkir dan langsung naik kekebun untuk mengambil banyak gambar,hanya mengambil gambar dan belum sempat menikmati.30 Menit kita berada di kebun dan kami harus segera kembali turtun kekota sebelum malam datang,jalanan yang harus kami lewati masih panjang dengan kondisi jalan yang belum baik.Sebelum beranjak dari kebun the mba Uli,mba Viyan,dan Eka mengajak untuk membeli the terlebih dahulu,sehingga kami diarahkan petugas parkir untuk kesalah satu warung warga yang menjual produk the olahan asli Sirah Kencong.Awalnya saya hanya mengatar mereka dan tidak enyah dari motor,helmpun tidak saya lepas,tiba-tiba mata saya tertuju dengan tulisan “kopi luwak”.Tulisan itu berada diwarung sebelah dari teman-teman saya membeli the.sambil menunggu mereka membeli the saya turun dari motor dan langsung menghampiri warung tersebut.Saya tanya keibu penjaga warung “bu,permisi apa ada olahan kopi asli sini?ada kopi luwak ya bu? Dan ibunya menjawab “ada mba” ,”saya bisa lihat dan mencium baunya bu,” kemudian saya dikasih tunjuk kopinya,ada yang sudah menjadi bubuk kopi dan ada yang masih berbentuk biji,untuk yang sudah menjadi bubuk kopi perbungkusnya 11rb per 100gram,untuk yang masih berbentuk biji juga ada tapi mohon maaf saya lupa harganya.”Gorengnya ini gimana bu?” “ya digorengnya ya masih manual mba,pake kreweng” saya nyaut “luwaknya liar atau sudah kangdangan bu?” ibunya menjawab tegas “masih liar mba,setiap pagi kita ambil biji kopi dikebun setelah itu kita proses sampai bersih baru digoreng” ,dengan rosting yang masih tradisional dan dihasilkan dari luwak liar ini membuat kopi sirah kencong memiliki taste yang kuat.Insting luwak liar yang kuat mempengaruhi rasa.Arabica adalah jenis kopi yang saya beli.Selesai membeli kopi dan the kami lanjutkan langsung menuju kota,baru ditengah perjalanan maghrib tiba.Mba April yang ada didepan mengajak kami untuk minggir dan memberikan kesempatan kepada kami yang berpuasa untuk membatalkan puasa.Walupun terkenal galak,judes,dan mnyebalkan tapi dialah yang paling care dengan teman-temannya.Begitu sampai diBlitar kota rencananya kami akan ngopi di Gelatto,tetapi waktu tidak berpihak kekita.Gelatto penuh sesak,dan tidak ada tempat lain yang recomen untuk kita ngopi.Lanjut pulang kerumah mba Viyan,Sesampai dirumah mba Viyan Bombom mengambil motor.Mba April boncengan sama mba Uli dan Bombom sama Eka dan saya kembali menjomblo hahaha.Sampainya di mba Uli sambil nunggu bBombom dan eka kita santai sejenak,setelah Eka dan Bombom datang Ekan langsung mengambil motor,sayapun demikian dan kita pulang.selesai deh






                Awal September sepertinya waktu yang tepat untuk melepas penat setelah melewati Agustus dengan penuh perjuangan.Pantai selatan menjadi pilihan denstinasi saya,bukan pantai Sine melainkan Pathok Gebang dimana yang dicari adalah cerita sebuah perjalanan.Berangkat dari rumah jam 7 pagi bersama dengan mas Yoga,Rizki,dan Takul kita on the way beach.Jalur Pantai Sine menjadi pilihan kita,tidak menyebrang sungai dengan perahu warga namun kita menerabas sugai dengan motor kita langsung,untuk menuju sungai kita harus melewati kebun warga,kondisi jalan yang licin karena terguyur hujan membuat kita kesuhan untuk mengendalikan laju motor,sampai dipenyebrangan sungai yang pertama yang biasa kita lewati ternyata air terlampau tinggi dan jelas motor kita akan tenggelam untuk melewatinya.Kita cari opsi penyebrangan yang lain,kita susuri sungai dan kita coba setiap penyebrangan yang biasa dipakai warga.Akhirnya ada 1 penyebrangan yang dangkal,namun untuk motor turun kesungai harus diangkat agar ban tidak tertanam dipasir sungai.Sebelum meninggalkan sungai kita sempatkan sebentar saja untuk sekedar mencuci kaki dan bermain air.
                Lanjut perjalanan menuju Pantai Sanggar,sebelum kita masuk keportal dan masuk keperkampungan kita sempat dimintai informasi oleh warga yang akan menyebrang kePantai Sine mengenai kondisi jalan dan sungai,karena tadi malam memang terjadi hujan lebat sehingga mereka khawatir sungai meluap dan mereka tidak bisa untuk melewatinya.Jalanan menuju ke Sanggarpun cukup sulit dengan kondisi jalan basah dan licin,sampai portal kita membayar seikhlasnya dikotak yang sudah disediakan warga.Menurut informasi uang hasil portal akan digunakan untuk memperbaiki jalan menuju ke Pantai,sampai saat ini kami mengunjungi pantai Sanggar Alhamdulillah memiliki prospek yang baik.Sedikit demi sedikit jalan setapak yang dulu jauh lebih sulit sekarang sudah lebih baik dengan dicor dan diperlebar sedikit,namun kita harus tetap hati hati karena jalanan menuju pantai ini cukup sempit dengan lebar kurang lebih 1 meter.Kiri jurang dan pasti kanan adalah tebing,tebingnyapun bukan batu melainkan tanah jadi ketika hujan sangat rawan untuk longsor.Hampir 80% hutan di Tulungagung ini sudah gundul dan berubah menjadi lahan pertanian,pengelolaannya bukan terasiring melainkan teras miring.Tidak ada akar yang menahan laju air yang turun,sehingga tanahpun tergerus apalagi jenis tanahnya yang gempur.20 menit perjalanan sampailah kita di pantai Sanggar,sesampainya disana kita parkir dan sarapan.Ngopi menjadi hal yang tidak bisa kita lewati,selesai itu kita langsung lanjutkan  dengan berjalan kaki menuju ke pantai Patjok gebang.Naik turun gunung menjadi pemandangan menarik untuk perjalanan kita,menurut informasi warga di Sanggar perjalanan menuju Pathok Gebang kurang lebih 1 jam.Cuaca yang panas tidak menyurutkan kita untuk berjalan menyusuri ladang dan hutan,sempat kesulitan mencari jalur ke Pathok gebang sampai harus berjalan bolak balik mencari jalur namun akhirnya kita bisa lanjut dan sampailah kita di Pathok gebang.Perjalanan kita memakan waktu kurang lebih 1,5 jam.

                Sampah yang menggunung dibibir pantai,pemancing,dan beberapa pengunjung menjadi figuran pemandangan.Bisa dikatakan masih alami,namun dengan adanya sampah dari laut yang menepi ke pantai membuat pemandangan jauh lebih menyedihkan.Laut selatan dengan bentuk pantai dari teluk membuat sampah berkumpul dan menggunung,hampir semua sampah adalah sampah plastic dan beberapa sterovom,jelas sangat merugikan dengan adanya sampah.Kita langsung mencari tempat untuk berteduh,terik matahari seperti mengancam keberadaan kita.Ombak yang  menerjang karang tentu saja menjadi hal menarik untuk kita.Meletakkan barang bawaan dipinggir karang dan flysheetpun dipasang untuk melindungi dari terik dan kamera disiapkuan.Menunggu ombak datang dengan kamera yang standby menjepret moment membuat suasanan semakin seru karena cukup lama untuk mendapat moment ombak besat dan kemudian muncrat kepermukaan.1,5 jam cukup untuk kita seru-seruan di Pathok gebang,dan kita harus bergegas untuk pulang mumpung matahari masih tampak.Jalur pulang yang kita ambil bukan jalur kita berangkat,untuk jalur pulang menurut warga adalah jalur yang biasa dilewati oleh motor.Benar saja ketika kita berjalan kembali ke Pantai Sanggar kita berpapasan dengan beberapa motor,namun motor mereka memang motor yang sudah disetting sedemikian rupa untuk menghadapi medan seperti jalur menuju Pathok gebang ini.1 jam oerjalanan pulang dan sampailah diparkiran pantai Sanggar.Sesampai disanggar kita melepas lelah sebentar dengan memesan minum.Usai dari Sanggar kita langsung bergegas untuk kembali pulang dan mampir sebentar di pantai Sine untuk menambah asupan gizi dengan makan ikan asap mak Marem.Sekitar Maghrib kita baru sampai di Tulungagung kota,dan kitapun berpisah untuk pulang kerumah-masing masing.

Semangat pagiiiii
Assalamualaikum wr.wb
Saya ucapkan sebelumnya selamat datang di MAPALA PELITA ,pala kecintaan kita semua
Salam lestari…!
Saya disini akan memperkenalkan Mapala PELITA tapi khususnya dulur dulur saya diangkatan 14 atau disebutnya angkatan Wit witan,
Sebelum lebih lanjut saya kenalkan diri saya sendiri saya adalah ALFI THOYYIBATUL LATIFA,saya memiliki panggilan di PELITA atau nama rimba yaitu NJALIN.filosofi mungking bias share sendiri digoogle.Njalin itu apa ….saya dari angkatan 14 angkatan wit witan.
Saya lebih memperkenalkan angkatan 14 saja ya….karna sudah pasti tentang pelita sudah dijelaskan oleh mbak mbak dan mas masnya .
Well ,,kita angkatan wit witan itu ada 16 orang yaitu
Maulana linggar prasetyo : pinus
Mohammad wahyudi : dammar
Dodik iryandi :palem
Eko junas pranowo :pring
Supendi :jambe
Kurniawan effendi :sono keeling (soling)
Ema peni trisnawati: Jatok (jambu klutok)
Kamaliatus rohmah: Blimbing
Desy indah puspitasar: glugu
Lia maratus solikhah:mahoni
Fitri nur amalia:termbesi
Lilik:mindi
Maria ulfa:waru
Dinu nur janah:ringin
Ayu oktavia:randu
ALFI THOYYIBATU L:NJALIN

Mungkin tau ya dari sini kenapa dipanggilnya angkatan wit witan….
Disini tidak ada kata teman,musuh,sahabat tidak ada adanya dulur jadi kalau nanti temen temen masuk ke Pelita jadi angkatan berikutnya ya artinya kalian menjadi keluarga kami.






                Cemara sewu atau yang dulu pernah kita mengenal dengan sebutan hutan cemara pantai Sine kini menjadi destinasi unggulan dikawasan pantaia Sine,dimana lokasi cemara sewu ini jauh lebih ramai dari pada kawasan pantai yang lain.Tempatnya yang teduh dan tenang membuat siapa saja betah berlama-lama disini.Masih berada dikawasan pantai Sine,setelah melewati jembatan pintu masuk pengunjung akan disambut dengan banner besar di kiri jalan bertuliskan cemara sewu dan petunjung arah untuk menuju lokasi.
                Pengunjung yang masuk akan dikenakan biaya 3rb saja untuk parkir dan tiket masuk,namun sangat disayangkan dengan belum tersedianya karcis atau tiket yang diberikan kepengunjung.Dengan adanya tiket masuk itu artinya sudah ada pengelola dan pengelola bertanggung jawab kepada kebersihan dan keamanan cemara sewu.Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk menekan konsumsi sampah plastic pengunjung sangat susah,untuk meminta kesadarana akan sampah saja begitu sulit.Ini disadari oleh POKDARWIS selaku pengelola cemara sewu,maka dari itu pihak pengelola melakukan kerja bakti hampir disetiap waktu,dimana mereka merasa waktunya kerja bakti karena sampah yang sudah menumpuk itu akan dilakukan.
                Suatu tempat wisata didaerah kita tidak dapat dijauhkan dari lapak pedagang,ini mulai menjadi perhatian pengelola di cemara sewu,kalau di depan TPI sudah disediakan tempat untuk berjualan warga.Di cemara sewu belum tertata sebagus itu,namun hanya sebatas rapi dan memperhatikan kebersihan.Harus ada penegasan dari pemerintah terkait dan pengelola dalam penataan lapak pedagang,harus ada pembatasan agar fungsi hutan cemara ini dapat dirasakan dan dinikmati oleh pengunjung.

                Danau cinta adalah bagian dari pesona cemara sewu.Kami mengenalnya dengan nama Song bajol dari warga Sine,kini lebih dikenal dengan danau cinta untuk menarik minat pengunjung.Tidak masalah untuk penggantian nama,namun menurut saya itu malah akan mengfurangi filosofi suatu tempat,karena bisa kita tahu semua anak muda yang datanmg hanya sekedar datang berfoto dan kurang tertarik untuk mendapat pengetahuan mengenai asal usul suatu daerah.Pengunjung yang datang dari berbagai daerah mulai dari dalam kota dan luar kota,apalagi pas hari libur.Cemara sewu juga sangat cocok untuk anda yang memiliki acara keluarga atau piknik.Tempat yang luas dengan beralas pasir yang datar membuat suasana cocok untuk bercengkrama.