Alfi Thoyyibah L

Journey
Honda Bikers Day tahun ini diselenggarakan di Pantai BOOM Banyuwangi,HBD kali ini terasa special untuk saya karena kali ini saya bukan sebagai bikers yang datang dan menikmati acara namun kali ini saya sebagai panitia,ini sungguh menjadi kehormatan untuk saya.Oktober kemarin pas acara Gathering blog community ada sosialisasi untuk HBD,setelah acara blog perwakilan Paguyuban Honda diminta untuk hadir dalam acara sosialisasi lebih lanjut yang harus kami sounding ke teman teman anggota Paguyuban.Ternyata acara sosialisasi di Tretes kemarin itu membahas mengenai kepanitiaan HBD,untung saja waktu itu dari Tulungagung yang mewakili saya dan Mas Yoga karena kebetulan kami adalah pengurus Paguyuban,jadi ketika diminta untuk mengirim perwakilan 8 orang dari Paguyuban untuk menjadi panitia dengan kualifikasi dari MPM kami tidak begitu kesulitan.
                17 November kita seluruh panitia HBD harus sudah berada di Banyuwangi,apalagi malam harinya kita harus brief dengan teman-teman dimasing-masing jodesk,saya kebagian diteam kasir,awalnya cukup g PD untuk berada dikasir mengingat kita akan menghadapai ribuan orang dan tentu dengan uang yang tidak sedikit.Dan kasirlah ujung tombak dari kesuksesan acara ini.Berangkat hari selasa pagi naik bis dari Tulungagung ke Kertosono dan dari kertosono lanjut naik kereta,Sengaja untuk tidak naik motor karena banyak pertimbangan tentunya,selain SIM saya mati jujur saya tidak begitu yakin dengan kondisi fisik yang terforsir.Menjadi panitia tentu tenaga yang dibutuhkan jauh lebih banyak dan setelah acara harus bergegas pulang untuk urusan pekerjaan.Selasa amalam saya sampai di Satasiun Karangasem dengan naik kereta Sri Tanjung,naikm jam 12.18 sampai di Karangasem jam 21.00.Di gerbong yang saya naiki kjebetulan hampir 80% itu bule dan full passanger,hemmm jadi berasa seperti berada diluar negri karena untuk ngobrol dengan sesame penumpang kita kudu pake bahasa Inggris.itupun berlaku ditempat duduk lainnya.hahaha bikin ngakak sendiri kalau ingte karena ini adalah pengalaman pertama naik publick transportations di Indonesia tapi berasa di luar negri.Turun di Karangasem niatnya mau ngopi sebentar didepan stasiun sambil nungguin temen yang ada dikota,ternyata g ada yang nyaut.Ya terpaksa cari penginapan disekitar stasiun,untung saja warung yang saya singgahi punya kamar kosong,75rb permalam dan saya ditawari untuk ke Ijen dengan 250rb.Saya kira itu tidak mahal makannya saya mengiiyakan untuk itu,saya meminta untuk jam 23.30 saya dibangunkan untuk bersiap ke Ijen menikmati blue fire.Saya sebenarnya sudah mencari informasi untuk ke Ijen lewat internet memang banyak sekali penawaran disitu,dengan harga 250 sebenarnya agak kemahalan tapi dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk saya wira-wiri ya sudah saya dealkan saja.Sesambi menunggu untuk jam berangkat menuju ke Ijen saya istirahat dikamar untuk sejenak mengembalikan tenaga,karena  pas di Kerata api tidak ada celah untuk beristirahat.23.30 bapak pemilik homestay dan sekalian driver ojek saya membangunkan untuk bergegas berangkat menuju Paltuding (pos pendakian Ijen).24.30 kita sampai di Paltuding namun belum ada pendaki yang memulai pendakian karena untuk masuk kita harus membeli tiket dengan harga 5rb rupiah untuk wisatawan local dan 150rb untuk wisatawan asing,dan bukanya pos pembelian tiket itu jam 01.00 WIB.Iya dibuka mulai jam 1 malem itu karena memang pendakian dibuka jam 1 dan maksimal bisa ditutup sekitar jam 12 siang,itu dikarenakan jam 1 malem asap belerang tidak terlalu pekat dan wisatawan masih bisa menikmati blue fire.Belum banyak wisatawan yang datang saya hanya dibarengi oleh 2 rombongan wisatawan local saja,begitu loket tiket dibuka saya langsung membeli dan berjalan menuju pintu masuk pendakian,pas membeli tiket sempet kaget sih dengan tariff 5rb dan wisatawan asing 150rb,selisih dengan kelipatan yang luar biasa menurut saya.Begitu masuk dipintu masuk pendakian banyak sekali para penambang yang sudah standbye untuk menawarkan jasa guiding dan troli untuk para pendaki yang mungkin membutuhkan.Untuk guide wisatawan local mereka hanya menarif 100-200rb menuju kepuncak Ijen,sedangkan wisatawan asing mereka bisa menarif dua kali lipat wisatawan local,hahaha itu cukup membuat saya tertawa kagum karena artinya mereka sadar dengan kebutuhan dan kualitas yang harus mereka persembahkan untuk para tamunya. Rencana awal sih emang mau jalan sendiri ya,mau mendaki sendiri dan sengaja untuk langsung masuk biar suasana masih sepi dari para pengunjung.Ditanya sama petugas kok sendirian aja ya jawabnya tetap iya aja tanpa member alasan,eh g taunya ada penambang yang nyusul dari belakang dan ngajak saya untuk jalan bareng dan secara tidak langsung dapet guide gratis,karena penambang itu biasanya juga menjadi guide untuk local maupun asing,nama beliau adalah pak Wayan asli dari Banyuwangi,beliau juga biasa menyewakan masker untuk para pengunjung dengan harga 25-30rb untuk satu masker.Banyak informasi yang saya dapatkan dari pak Wayan,beliau member tahukan mengenai perjalanan kami kemudian menjelaskan mengenai foto yang berada dipos bunder atau lebih akrab disapa kantin,dan beliau juga memjelaskan mengenai jalur turun untuk melihat blue fire dari dekat.45 menit cukup kami menghabiskan waktuuntuk perjalanan dari pos Paltuding menuju puncak Ijen dengan jauh kurang lebuh 3km,menurut saya itu durasi sudah terlalu lama untuk pendakian 3km tapi menurut pak Wayan saya adalah wisatawan tercepat untuk pendakian 45menit dengan tipe solo travelling.tapi pas turun ke blue fire pak Wayan tidak ikut turun karena dari situ pak Wayan harus menawarkan masker untuk para wisatawan yang turun ke blue fire karena untuk turun ke blue fire memang harus menggunakan masker ini dikarenakan asap belerang yang berbahaya untuk dihirup manusia,asap pekat yang mampu membuat kematian untuk siapapun yang menghirupnya terlalu banyak dan untuk siapapun yang memiliki riwayat sakit asma.Menurut cerita pak Wayan kemarin hari kamis ada wisatawan yang meninggal karena memiliki riwayat sakit asma dan tidak jujur kepada petugas sehingga loss control.dan jika terjadi sesuatu diarea kawah ijen yang akan membantupun juga para penambang yang berada dilokasi.Untuk yang tidak kuat mendaki bisa menggunakan jasa kereta dorong dengan tariff 800rb untuk sekali jalan berangkat dan 400rb untuk turunnya,ini dikarenakan kondisi jalan yang mendaki dan yang mendorong atau menarik kereta harus lebih dari 4 orang.
                Dari puncak Ijen menuju ke blue fire jalannya akan menurun kurang lebih 700m dengan kontur bebatuan,dan kita harus jeli untuk melihat jalur karena kalau tidak kita akan tersesat kejalan lain.Karena jalur dan jalan lain itu sama sama berkontur batu,jadi pilihannya kita harus jeli atau engga kita akan salah jalan dan tidak dapat sampai ke blu fire.Pas saya turun saya harus benar-benar jeli karena tidak ad airing iringan rombongan wisatawan lain yang bersamaan dengan saya hanya ada 2 bule yang bareng dengan saya turun kebawah itupun mereka ada didepan saya dan mereka juga sempat salah jalan.Sekitar jam 2.30 sudah banyak wisatawan yang turun,lampu senter yang mulai berkelipan dari puncak membuat saya merasa tidak nyamaan,saya kira sudah cukup untuk menikmatri blue fire dan saya putuskan untuk kembali naik kepuncak dan kembali untuk kepos bunder atau kantin untuk menikmati kopi dan membeli sarapan. Turun dari Ijen sendirian dan menebar senyum kesemua orang yang berpapasan,mereka bertanya kok sendirian dank ok sudah turun,malah ada yang mengira kalau saya ini masih perjalanan naik,turunnya jauh lebih saya buat santai dengan menikmati kabut yang turun,namun saya tidak terlalu kuat dengan asap belerang yang maunya membuat kepala saya pusing dan dingin yang lumayan membuat tidak nyaman.Turun dan sampailah dikantin langsung pesan kopi dan mie,sebenarnya mau pesan nasi tapi kata si Bapak penjual tidak ada makanan selain mie,ya sudah saya pesan mie saja dan kopi hitam,saya kira saya akan mendapatkan kopi khas dari Ijen,ternyatan saya mendapatkan kopi sachet saja.namun karena kodisinya di Gunung kopi sachetpun sudah memkberi persepsi rasa yang berbeda ke saya.Rasanya jauh lebih nikmat dan aroma kopinya seperti kopi yang baru dipeting dan dirosting dengan brewing yang sangat luar biasa.Sempat bertemu dengan para guide local dan juga wiatawan asing sekitar 1 jam kita berbincang dan saya menghabiskan jkoipi serta mie saya akhirnya meneruskan perjalanan untuk turun ke pos paltuding.Sekitar 05.30 saya sudah sampai di Paltuding dan  bapak yang mengantar saya sudah menunggu untuk kita kembali lagi ke homestay.Sebenarnya planning saya setelah dari Ijen mau city tour di Banyuwangi tapi ketika saya menghubungi teman saya di Banyuwangi ternyata mereka sibuk semua dan saya g bisa untuk keliling kota,dan pertimbangan lelah yang lumayan karena tafdi malem bvelum istirahat total ya sudah setelah dari Ijen saya memutuskan untuk tidur lagi saja.Kebetulan pas di Homestay itu sebelahnya jualan rujak sekitar jam 9 saya keluar untuk sarapan rujak sayur dan ada teman yang nayut dan mau untuk menjemput saya,Setelah sarapan ternyata teman saya belum juga muncul akhirnya saya kembali kekamar dan meneruskan tidur siang.Sampai jam 3 sore baru teman dari BWI datang dan menjemput saya yaitu mas Aji dari ketua Honda Banyuwangi,Beliau mengajak 2 teman lain yaitu mas Septian dan m,as Helmi.Mas Aji tanya saya mau keman ya saya jawab kemana aja yang penting saya tahu Banyuwangi,akhirnya dia ajak saya untuk ke pantai Bom saja untuk kita survey lokasi Honda bikers day dan juga persiapan untuk rapat sama mas Ilham dan mas Faiz.Hingga setelah Magrib satu persatu temen-temen dari panitia Banyuwangi mulai datang dan preapare untuk rapat.Jam 8 dimulailah meeting dan saya ikut menjadi menyusup di Honda Banyuwangi.Jam 11 malem belum juga kelar meetingnya dan saya sudah mulai ngantuk,dan saya putuskan untuk meninggalkan lokasi rapat dan mencoba untuk mencari kopi untuk melepaskan mata yang mulai berat.Jam 12an rapat selesai dan mas Aji menawarkan saya untuk mengantar ke homestay.Setelah sampai di homestay saya langsung tidur dan baru bangun itu jam 8an pagi,namun tidak ada yang bisa mengantar saya ke Bom untuk prepare panitia HBD.
                Bapak penjaga homestay bersedia untuk mengantarkan saya untuk ke Boom dan saya pun sangat senang dengan penawaran beliau.Baru sampai dan langsung di mess untuk panitia,sore hari belum juga rapat koordinasi dimulai hingga akhirnya kita jaln-jalan dulu kepantai untuk menikmati suasana sore di pantai Bom Banyuwangi.Jam 7 malam mas Ilham mulai menginfokan digrub untuk kita kumpul di mess untuk koordinasi masing masing jobdesk,dan saya kebagian kasir dengan coordinator cak Kan.Cak Kan menjelaskan mengenai teknis kita nanti dibooth,Lumayan riweh tapi harus tetap konsisten karena nasib kita semua all panitia ada ditangan kasir kata cak Kan.sekitar 16 orang yang bertugas dikasir dan kami dibagi menjadi 2 shift yaitu 8 orang pershift.Pas koordinasi malam itu kami tidak begitu ramai,karena memang kami baru saja bertemu dan kenbal,tiodak ada satupun dari teman kasir yang saya kenal kecuali cak Kan karena pas rapat di Tretes hanya Cak Kan yang hadir.Setelah selesai rapat koordinasi kami diijinkan untuk beristirahat dan kami juga dibagikan id card panitia.Jam 04.00 alarm saya berbunyi sengaja mau melkihat sunrise dan saya hjuga bergegas menuju pantai,jam 04.30 saya samapai dipantai dan ternyata matahari sudah tinggi,hanya bisa berfoito namun sedikit menyesal karena tidak mendapat sunrise.Saya lup[a kalau saya berada di Jawa paling Timur sehingga harus menyesuaikan dengan waktu tengah.Kembali ke mess dan mess sudah mulai sepi karena jam 7 memang kami diinfokan untuk langfsung bersiap,namun saya menunggu komando dari cak Kan ternyata belum juga ada informasi untuk kita menuju booth masing masing.Hingga saya berjalan menuju booth dan berkumpul dengan teman-teman yang ada dikasir,mereka sudah berkumpul dan hanya ada beberapa orang yang belum siap di Kasir.Awalnya kita terbentuk memang terbagi menjadi 2 shift namun karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan untuk ditingggal jadi kerja kita ya fun aja,yang penting kita bisa gentian untuk mandi dan makan,temen-temen kasir sangat kompak dan ramai ini membuat pekerjaan kita gampang dan tidak tegang,music dari tenda kasir tidak pernah berhenti ditambah teriakan saya yang membuat ricuh susanan parkir,keren pokoknya.Beruntung kami yang ada dilokasi registrasi meskipun kondisinya panas tapi kita tetap mencoba untuk mendinginkan suasana.Makan yang selalu tepat waktu dengan nasi box dan sore hari selalu gorengan menemani.Jam 02.30 sempat diberi kesempatan untuk cak Kan saya istirah namun jam 04.00 mas nino harus membangunkan saya dan membantu untuk kembali kemeja kasir.Subuh itu mulai ramai,antrian mulai menumpuk dan kami harus menambah meja kasir 1 meja lagi,jadi yang semula itu hanya 3 meja sekarang harus dengan 4 meja.dan Alhamdulillah setelah saya bantu antrian bisa kondusif dan music bisa kembali dibunyikan lagi haha…Sampai sore kasir tidak pernah sepi namun tidak juga berjubel antrian jadi cukup kondusiflah.Sayapun diberi tugas dari cak Kan dan mas Ilham untuk memegang mic dan meramaikan sound,ini membuat saya agak risih karena pada akhirnya saya harus berteman dengan  mic lagi mic lagi.Jam 5 sore sebenarnya regist sudah harus clear atau ditutup,namun melihat antusias yang masih ramai kita tidak mungkin melakuakn penutupan.Hingga jam 6 tenda HCID dan Regist manual ditutup baru kita bisa mulai menjual stiker masuk saja,dantenda kasir tutup jam 20.00 itupun masih banyak motor yang berdatangan dan memenuhi lapangan regist.sebelum kembali ke mess cak Kan mengajak kitya untuk berkumpul dulu dan mengabadikan moment sprcial ini.Dan kami juga bersih bersih bareng untuk tenda kasir bersama-sama,kompak banget pokoknya,kami buak teman bukan patner namun kami saudara,perhatian dan segala yang diberikan membuat rasa nyaman tidak akan mampu terbayarkan dengan apapun juga.Jam 9 kita baru bisa bareng bareng untuk kembali ke mess,dan kondisi Bom ramenya minta ampun 17rb lebih yang terdata dikasir dan sekitar 20rb bikers dari seluruh Indonesia memenuhi Lokasi wisata Bom Banyuwangi,Ini membuat kita yang menjadi Panitia melongo karena kita membayangkan untuk bisa istirahat dimess namun kenyataan berkata lain,nah dari itu saya minta nebeng ke mba Imah untuk kembali ke Karangasyem untuk mencari mess.Sebelum meninggalkan mess kita sempet ke venuew untuk sekedar refresh dari suasana kasir namun yang terjadi malah saya merasa kurang nyaman,karena faktanya kita orang hanya melihat orang,untuk berfoto dibooth Honda Bikers Day 2016 saja kita tidak bisa,saki8ng ramainya bikers yang ingin berfoto ditemoat yang sama.
                24.30 saya kembali ke Karangasem untuk beristirahat dan besok pagi harus segera membeli tiket kerata kembali pulang ke Tulungagung.Sesampai didepan stasiun ternyata mess sudah penuh dan bapak pemilikpun berusaha untuk mencarikan saya tempat untuk beristirahat,hingga diberikan saya kamar bekas anakanya untuk beristirahat.Jam 5 pagi saya bangun dan saya langsung kestasiun untuk mencari tiket kereta Sri Tanjung,Jam kereta berangkat dari Karangasem 0645 dan saya kembali kehomestay untuk mandi dan bersiap untuk masuk kestasiun.jam 6.15 saya sudah bergeggas dan saya mencari ibu dan bapak pemilik homestay dan mereka saya bayar untuk homestay mereka g mau menerima katanya yang penting saya bisa istirahat dan mandi saja g usah bayar,katanya saya sudah dianggap seperti keluarga mereka sendiri,saya malah ditawari untuk sarapan ataupun minum kopi sejelank.hemmm lagi lagi saya mendapatkan keluarga di tempat saya mbolang ya,mereka baik banget membuat saya baper untuk meninggalkan Banyuwangi.Dengan perasaan campur aduk harus kembali ke satsiun naik kereta dan cuss pulang kampung.7 jam lebih didalem kereta dan segala kenangan indah HBD membuat saya senyam senyum sendiri didalem kereta.Setelah sampai di Kertosono langsung dapet ojek dan turun Brakan lanjut naik bis,kondisi bis yang biasa itu ramai banget,untung ada patas yang lewat dan saya bisa dapet tempat duduk meskipun dengan harga 3 kali lipat bis biasa ya…tapi gpplah untuk kepentingan kenyamanan ya itu g seberapa,kan travelling juga butuh itu hahahaha.Dan yang bikin backpakeran kali ini seru adalah masih kudu jalan kaki 1,5km menuju ke rumah,hemmm abis naik patas duduk manis dan berAC kudu jalan kaki 1,5km dengan carier yang lebih berat daripada berangkat.Ok it’s fun guys and so fine kok tenang aja I’m strong.Yang menyebalkan adalah orang hanya liat saya jalan dan g mau ngasih tumpangan,mungkin gaya saya terlalu mempesona mereka ya sehingga mereka g ada niat sekecil apapun untuk menawarkan saya tumpangan hahahaa….hemmm ya inilah harta dari sebuah perjalanan travelling buakn tujuan but is journey adalah segalanya,dengan itu kita bisa bercerita dan belajar untuk apapun yang akan kita hadapi diepan.Happy travelling and











                Ceritanya abis bawa tamu kejogja dari Takeran Magetan,berangkatnya sendirian dari Tulungagung,pake bisnya bis Madiun.Ada 2 bis,yang handle aku.2 hari 1 malam dijogja,pas kontak sama mba Uli ternyata dia juga ada dijogja tgl 20 Juni sampe 22 Juni.20 Juni aku belum out Jogja,mba Uli sama mba April bawa tamu dari Karawang,tapi tamunya in Jogja dan out Jogja,jadi mereka langsung standby dijogja.20 Juni sore baru out dari jogja tapi masih punya tanggungjawab makan malam di Solo,jam 7 sampai Rumah makan dan aku  berpamitan ke Bapak Ibu panitia,pihak kantorpun aku confirm.Kalaupun harus ikut ke Magelang itu juga tidak mungkin karena lokasi bongkar yang jauh dari jalur bis,dan bis yang kita gunakan juga tidak akan lewat jalur besar,kalaupun ikut ke Magetan harus turun juga didaerah Maospati dan itu masih 30 menit dari lokasi bongkar.Akhirnya diijinkan untuk turun solo setelah semua tanggung jawab saya kelar.Oleh sopir saya diturunkan dijalur bis,dan saya kembali ke Jogja menggunakan bis umum.Dapet bisnya yang patas dan nyaman banget,bikin nagih.Dari solo ke Janti cumin diminta bayar 15rb,setelah turun Janti langsung on the way ke malioboro pake ojek,sedikit nostalgialah sama suasana jalanan dari Janti ke Malioboro,sebenernya mau naik trans Jogja tapi sudah jam 9 dan trans Jogja sudah mulai off.Sampai di Hotel tempat mba Uli sama mba April langsung masuk kamar dan istirahat merekapun demikian,itu adalah pertama kalinya liat yang namanya APRIL.Suka denger namanya tapi g pernah merhatiin orangnya (g penting),kenal pertama ya masa bodoh,aku g ngajak kenalan dan mba Aprilnya juga sama,cuman ngobrol sama mba Uli itupun g panjang karena besok mereka masih harus berperang dimedannya.
                Hari pertama untuk aku ngrusuhi kerjaan mereka hahhaa,rute mereka ke Merapi dan Borobudur setelah itu out.Pagi mereka udah rebut aku masih santai dikasur,liat m,ba April ribet didepan kaca dan teriak teriak di KM ngebuat saya berfikir “galaknya orang ini dibagian mananya” malah menurutku mba April ini keliatan langsung koplaknya.Ditinggal mba Uli kita diem dikamar sama –sama cuek orangnya,akhirnya mba April ngoceh duluan,entah apa yang diocehkan.Setelah mba April selesai ribet sama catoknya kita turun,tamu udah pada siap untuk berangkat.Aku berdiri didepan parkir mobil didepan bis dan tamunya mereka liatin aku kaya liat setan,dilihat dari atas sampai bawah,belum berangkat karena masih harus nungguin Guide localnya.Ternyata tamunya mba Uli dan mba April ngiranya aku yang guidenya karena ngeliat dari penampilan (pake sepatu boot).Mauk kedalam bis dan mulai perjalanan,begitu masuk dibis ternyata pesertanya tidak lebih dari 30 orang.Merasakan bener-bener jadi tamu,duduk dibelakang dan ngedengerin guide ngoceh hahhaa.Sampai di Kaliurang kami langsung disambut oleh Jeep jeep yang akan mengantar untuk middle trip lava tour.Awalnya pingin sewa trail buat nikmatin Merapi ini,ternyata banyak Jeep yang kosong akhirnya sama mba Uli sama mba April diajak naik sekalian.Seru dan seru banget,alasanyha jelas karena aku g kerja,yang kedua emang tamu yang seru seru,dan dapet driver jeepnya gokil juga. Pas sampai di banker mba April ngajak untuk makan mie diwarung,karena kenyataannya dia g bisa bikin mie sendiri,dan kalo adem adem digunung emang paling enak ya mie.Turun dari banker itu artinya udah selesai trip kita,belum sampai disitu masih ada satu lagi yaitu turun kekali dan bsah basahan menggunakan jeep.Ini adalah bagian yang paling seru,dimana tamu akan dibuat basah kuyub saat mengendarai jeep bagaimanapun caranya.5 kali putaran adalah rekor putaran terbanyak,genangan air sungai yang diterjang jeep membuat air muncrat dan masuk kedalam jeep,dengan kecepatan tinggi membuat adrenaline siapapun yang berada diatas jeep tertantang.Setelah kembali keparkiran bis hampir semua tamu basah kuyub,sampai ada yang harus ganti baju.Lanjut perjalan untuk makan siang dan cuss ke Borobudur.Begitu sampai di Borobudur cuaca agak kurang bersahabat dengan turunnya hujan,namun tidak menyurutkan para tamu untuk masuk ke area candi Borobudur.2 Jam berada diarea candi,aku sudah standby di dekat bis dan menunggu mba Uli dan mba April pamitan.Namun mereka masih menunggu para tamu berkumpul dan memastikan untuk benar-benar lengkap dan mereka bisa berpamitan.Setelah tamu lengkap mereka berpamitan dan rombonganpun langsung berangkat pulang menuju ke Karawang.Waktu semakin malam,mencari angkutan umum didaerah Borobudur kalau sudah lewat jam 6 sudah susah,adanya taxi itupun tidak terlalu banyak.Ada 1 taxi yang parkir didepan pintu masuk,ketika kami tanya pake argo apa g jawab drivernya pakek,pas kita udah didalam taxi eh ternyata g pake argo,ini membuat mba April ngedumel dan aku ketawa ketika liat kelakuannya,maklum baru kenal.Setelah 30 menit kami klontang klantung dipinggir jalan ada tukang ojek yang menawarkan untuk kami rent car untuk mengantar kami sampai Jalur bis.Sempat menolak namun akirnya kami iyakan tawarannya karena sudah g ada lagi pilihan.
                Sampai diper3an besar arah keJogja,kami turun dilampu merah,kami mencoba menunggu untuk bis kea rah Jogja.Penuh dengan planning waktu itu untuk mau ngapain aja dan kemana aja kita nanti kalo udah sampai Jogja,tapi rencana hanya sebatas rencana karena kamipun tidak kungjung mendapatkan bis.1 jam menunggu akhirnya 2 tante tergoda dengan aroma nasi goring disebelah mini market.Kita outuskan untuk kita menunggu bis sambil makan malam.Sebenarnya ada banyak opsi untuk kita naik apa dan bagaimana,tapi semua banyak tapinya.2 jam kita menunggu nasi goring dan tidak kunjung dilayani oleh mas mas penjualnya.Lagi lagi mba April mulai ngomelnya,keluar tanduk badaknya.waktu sudah menunjukkan jam 21.30 dan ketika keluar warung nasgor kita coba tanya ke orang sekitar,kalau jam segini sudah g ada bis yang lewat arah Jogja,ada lagi dini hari.Akhirnya kita berfikir untuk apa yang akan kita lakukan,sambil mikir kita duduk didepan mini market dan aku masuk ke minimarket untuk beli kopi,dipikir sambil ngopi kalau biasanya.Wajah 2 tanteku udah g enak semua,yang satu ngantuk dan yang satu udah keliatan puyengnya.Mba April ada teman sih dikawasan Magelang tapi dia harus make up dan catok rambut katanya kalo mau nemuin,tanpa berfikir panjang naluri backpakernya keluar,ketemu dengan tukang parkir ngobrol agak panjang dan akhirnya dikasih tolong dipanggilkan temannya untuk antar ke Rumah makan Kampung ulu.Begitu sampai di Kampung ulu aku ketemu sama pak Was,beliau adalah salah satu penanggung jawab di Kampung ulu.Pak Was merhatiin aku kaya pernah liaht katanya karena memang aku sengaja untuk tidak dulu memperkenalkan siapa aku.Tanya mengenai kamar kosong ada dan akhirnya memperkenalkan dirilah aku ke pak Was,bahwasannya aku adalah TL yang kemarin lusa mampir ke Kampung ulu dan guyonan didepan musolla dengan beliau dan mas Leo.Baru beliau nggeh dan beliau langsung menyturuh satpam untuk mengambil tante didepan mini market.Sampainya 2 tante di Kampung ulu kita langsung diantar ke kamar.
                Entahlah apa yang terfikirkan dipikiran kita ya,bukannya bangun pagi dan bergegas enyah dari kamar dan pulang kita malah males-malesan dikamar,seakan akan tidak ada tuntutan lagi,padahal kita masih harus kejar-kejaran dengan laporan dan lain-lainnya.Baru check out dari kamar jam 9,dan kita sarapan dulu di Kampung Ulu,selesai sarapan kita lanjut untuk ke Jogja.Dari Kampung Ulu kita di antar mbak Ela untuk car ibis didepan pintu masuk Kampung Ulu.Naik mini bis arah ke Jogja,pertama rencana kita turun di Jombor dan lanjut naik bis umum lagi,namun menurut informasi ada bis Tiara mas yang sedang di Jogja dan on the way dari Parangtritis untuk makan siang di Numani Parangtritis.Dengan bayar 20rb kami minta untuk turun ke arah Parangtritis,pertamanya keneknya bialang g bisa ke Parangtritis karena bukan jalurnya,tapi begitu samapi di Jombor penumpang yang lain habis tinggal kita ber3 dan diantarlah kita menuju per4 oarangtritis dengan bayar 20rb diawal tanpa ada tambahan.Sampai di per4 kita masih harus kesebrang untuk mencari angkutan lagi ke Numani Parangtritis.Mini bus lagi kita menunggu 15 menit dan naiklah kita dengan bayar 10rb untuk 3 orang.Sampai di Numanai 5 bis Tiara mas sudah berjajar manis di parkiran.Menunggu sekitar 15 menit untuk para tamu dari Tiara mas selesai makan siang dan lanjut menuju ke museum Dirgantara.Dari Numani kami berencana untuk langsung masuk bagasi,namun dari pihak travel menawarkan untuk kita ikut ke mobilnya,tidak bisa menolak akhurnya kita masuk dimobil yang sebenarnya diperuntukkan untuk anak-anak yang sakit.Masuk dimobil kita duduk dibagian belakang,kursi tengah dan depan sudah terisi oleh anak sakit.Anak yang sakit itu ternyata karena mabuk darat dan masuk angin,tapi dengan adanya kita dimobil tersebut anak anak itu jadi fun dan bisa menikmati perjalanannya,sampai-sampai mereka merasa nyaman dengan kehadiran kita.Itu karena ketika dimobil kita ramai sendiri,dengan teriak-teriak bernyanyi g jelas,sampai ada satu anak berkata kekita untuk nanti naik lagi ke mobil itu.Dari museum ke oleh0oleh bakpia bandara jaya kita masih nebeng dimobil,namun setelah itu kita langsung masuk kekandang favorit kita yaitu bagasi kanan dari bus Tiara mas.Sekitar jam 7 kita sampai di rumah makan Taman sari Solo.Sampainya di rumah makan kami keluar untuk makan malam juga,tapi diruang depan dan kami bayar sendiri hahaha maklum kala itu kita bukan crew.Males makan malam karena emang perut masih penuh,mba April makan sama mba Uli dan aku hanya ambil minum,sialnya mba April keluar menyebalkannya dia marah-marah didepan umum keaku karena aku gak mau makan,sempet berdebat panjang dan dengan kata-kata Suroboyoan sampai kasirnya mlongo liat kita yang bertengkar tapi masih jegagakan.Mba Uli yang udah duduk cuman bisa ketawa liat perdebatan kita yang sebenarnya gak penting untuk dilakukan.

                Dari Taman sari langsung otwe untuk pulang ke Tulungagung,mba April juga ke Tulungagung karena kita mau bikin surprice ke lekong,kesepakatan sebelum masuk bagasi dan berangkat adalah kita nanti akan diturunkan di alun-alun Kediri,baru dari situ kita akan cari angkutan menuju ke Tulungagung.4-5 jam perjalanan sampailah kita di Kediri,karena habis bangun tidur jadi mata belum focus dan otak masih berat ngangkatnya,kita diberhentiin di depan Brawijaya,yak arena belum siuman kita oke oke aja dan turun,eh bodohnya mba April juga ikut diturunin dan dia juga manut-manut aja.Hadehhh,mba Uli udah khawatir sama kita dan terus ngubungin kita,Herannya itu crew bis dan travel gak ada yang tahu alun alun Kediri itu mana.Terpaksa mengeluarkan jurus Backpaker,mba April diajak ngobrol juga ah eh ah eh aja belum balik nyawanya,rencana mau nyari ojek buat nganter kita ke alun alun.Aku liat sebelah ada angkringan dan masih rame sama anak muda,dan diangkringan itu ada yang dibelakang gerobak seperti sedang berjualan.Sama masnya malah diantar dan ternyata dia bukan ojek,akhirnya kita bonceng 3.Dijalan ngobrol panjang lebar yang bikin kita yang jawab geli sendiri,dan ternyatanya lagi masnya itu bukan penjual angkringan itu melainkan pembeli,wkwkwk asli itu gokil.Sama masnya kita diturunin diselatan alun alun tepatnya didepan pom,disitu mba Uli udah nungguin kita dengan wajah yang g habis fikir,kita ke pom sebentar untuk numpang pipis.G lama kita langsung kembali kepinggir jalan buat nyari angkutan,harusnya dijalanan ini banyak angkutan yang lewat ya,seperti Harapan jaya ataupun Pelita Indah tapi nyatanya kita nunggu 1 jam juga g dapat bis.Lagi-lagi aku yang jadi umpan tante tante kurang ajar,hemm mereka berdua diam didalem warung dan aku standby dipinggir jalan.Alhamdulillah sekali ada crew bis yang kenal dan begitu hafal dengan modelku haha,Bis berkah mulia dari Tulungagung dengan sopir mbah Kartolo akhirnya mlipir dan member kita tumpangan.Kita diantar sampai didepan gang rumah mba Uli.Keren dan sangat berkesan  job kemarin,lebih dari 3 kali aku merasa dijual sama temen sendiri,but is’t journey.”Jual” dalam artian guyonan ya,tapi tante tanteku ituh tetep tante yang keren dan so cool.thankyou for trip,just remember pokok.Semoga masih diberi kesempatan untuk seru-seruan kek kemarin ya tante biar industry kita gak anyep anyep banget.
Previous PostPostingan Lama Beranda